Kamis, 11 Juli 2013

BUKTI-BUKTI ULAH ULAMAK DAN USTAD WAHABI BERHIANAT atau DIHIANATI OLEH SALAFY WAHABI



A).TOBATNYA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=406829619396747&
set=a.356568107756232.86743.100002091387215&type=1&theater

Pembaca yang budiman, kali ini kami sampaikan terjemahan dari sebuah tulisan berjudul Risalatu asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab ila Ahlil Qashim lamma Sa`alu-hu ‘an ‘Aqidatih. Judul tersebut jika diartikan secara langsung berarti “Surat asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab kepada penduduk al-Qashim ketika mereka bertanya tentang akidah beliau.”

Secara kenyataan, risalah ini memang sebuah jawaban dari asy-Syaikh kepada penduduk al-Qashim, sekaligus sebagai persaksian akidah beliau rahimahullaah. Meskipun ringkas, setidaknya tulisan ini telah mewakili sebagai sebuah bantahan atas sederet tuduhan dusta dan kebohongan yang disandarkan kepada beliau.

Kami tidak ingin berpanjang-lebar untuk memberi pembukaan, selanjutnya kami persilakan kepada pembaca untuk menyimak terjemah dari risalah tersebut di atas.

Terjemahan:

Bismillaahir rahmanir rahim

Aku mempersaksikan kepada Allah, dan malaikat-malaikat yang menghadiriku. Dan aku mempersaksikan kepada kalian bahwa sesungguhnya aku berakidah dengan akidah al-Firqatun Najiyah, Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Di dalamnya terdapat keimanan kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, kebangkitan setelah kematian, keimanan kepada takdir baik dan yang buruk. Dan termasuk dalam keimanan kepada Allah, ialah beriman dengan sifat yang Allah menyifati diri-Nya dengan sifat tersebut melalui lisan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tanpa melakukan perubahan maupun penolakan. Bahkan aku berkeyakinan bahwa Allah subhaanahu wa ta’aalaa:


لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.” Asy-Syura: 11

Sehingga aku tidak akan menafikan segala yang telah Allah subhaanahu wa ta’aalaa sifatkan untuk diri-Nya, aku pun tidak merubah-rubah kalimat-kalimat dari tempat-tempatnya. Aku juga tidak menyimpangkan satu pun dari nama-nama dan ayat-ayat-Nya, aku tidak pula menanyakan “bagaimana” tentang sifat-sifat itu. Aku tidak akan memisalkan sifat-sifat Allah subhaanahu wa ta’aalaa dengan sifat makhluk-Nya, karena Allah tidak ada yang sebanding dan tidak ada yang sama dengan-Nya, tidak ada tandingan bagi-Nya. Allah subhaanahu wa ta’aalaa tidak dikiaskan dengan dengan makhluk-Nya, sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’aalaa lebih tahu tentang diri-Nya dan tentang selain-Nya. Allah adalah yang paling benar dan paling baik ucapan-Nya, sehingga Allah menyucikan diri-Nya dari segala yang disifatkan oleh orang-orang yang menyelisihi-Nya, termasuk orang ahlut takyif (orang yang bertanya tentang bagaimana hakikat sifat Allah subhaanahu wa ta’aalaa) dan ahlut tamtsil (orang yang memisalkan sifat Allah subhaanahu wa ta’aalaa dengan sifat makhluk-Nya). Allah juga menyucikan diri-Nya dari orang-orang yang meniadakan sifat-sifat bagi Allah, termasuk di dalamnya ahlut tahrif (orang yang merubah-rubah makna sifat dari makna yang sebenarnya) dan ahlut ta’thil (orang yang menolak adanya sifat-sifat bagi Allah), Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمّا يَصِفُوْنَ . وَسَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

“Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam.” Ash-Shaffat: 180-182

Adapun al-Firqatun Najiyah, mereka dalam hal perbuatan-perbuatan Allah subhaanahu wa ta’aalaa telah bersikap tengah antara Qadariyah (kelompok yang mengingkari takdir) dan Jabriyah (kelompok yang menetapkan takdir tetapi meniadakan kehendak bagi manusia), dalam hal ancaman Allah mereka bersikap tengah antara Murji`ah (kelompok yang menyatakan bahwa perbuatan maksiat seorang hamba tidak akan berakibat siksaan atasnya) dan Wa’idiyyah (kelompok yang berlebihan dalam menetapkan ancaman Allah). Al-Firqatun Najiyah dalam hal keimanan dan agama mereka bersikap tengah antara Haruriyah dan Mu’tazilah, juga pertengahan antara Murji`ah dan Jahmiyah. Adapun tentang para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, al-Firqatun Najiyah bersikap tengah antara Rafidhah dan Khawarij.

Aku berkeyakinan bahwa Al-Qur`an adalah Kalamullah yang diturunkan dari-Nya dan bukan makhluk. Al-Qur`an itu bermula dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya pula. Aku berkeyakinan bahwa Allah subhaanahu wa ta’aalaa benar-benar berbicara dengan Al-Qur`an itu, dan Allah menurunkan Al-Qur`an kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, hamba, utusan, dan kepercayaan-Nya melalui wahyu dan perantara antara Dia dan hamba-hamba-Nya. Aku beriman bahwa Allah subhaanahu wa ta’aalaa mengerjakan segala yang Allah kehendaki, tidak ada satu pun yang terjadi melainkan atas kehendak-Nya, dan tidak ada satu pun yang keluar dari keinginan-Nya. Tidak ada satu pun di alam ini yang keluar dari takdir-Nya, dan tidak ada satu pun yang muncul melainkan termasuk dalam pengaturan-Nya. Tidak ada tempat menghindar bagi siapapun untuk terlepas dari takdir yang ditentukan, dan tidak ada seorang pun yang bisa melebihi apa yang telah dituliskan baginya di dalam lembaran yang tertulis.

Aku meyakini wajibnya beriman kepada segala hal yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam kabarkan tentang perkara yang akan terjadi setelah kematian. Sehingga aku beriman kepada ujian dan nikmat kubur, aku beriman kepada peristiwa dikembalikannya ruh-ruh ke dalam jasad-jasadnya, yang kemudian manusia semuanya berdiri menuju Rabbul ‘Alamin dalam keadaan mereka itu tidak beralas kaki, telanjang dan tidak membawa bekal. Sementara matahari menjadi dekat dengan mereka. Kemudian timbangan-timbangan ditegakkan, sehingga amalan-amalan para hamba ditimbang dengannya. Siapa saja yang timbangannya berat maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, dan siapa saja yang timbangannya ringan maka mereka itulah yang merugikan diri-diri mereka, dan mereka kekal di dalam neraka selamanya. Lalu buku-buku catatan amalan dibagikan, maka sebagian mereka mengambil dengan tangan kanan dan sebagian mereka mengambil dengan tangan kirinya.

Aku beriman kepada telaga Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam di tempat berkumpulnya manusia pada hari kiamat nanti. Air telaga itu lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu. Bejana-bejananya sebanyak bintang-bintang di langit. Barangsiapa meminum satu teguk saja dari telaga itu niscaya setelah itu dia tidak akan merasa haus selamanya. Aku pun beriman bahwa ash-Shirath (jembatan) itu dibentangkan di atas tepi Jahannam, manusia akan melintasinya menurut kadar amalan-amalan mereka.

Aku beriman kepada syafaat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan aku beriman bahwa beliau adalah orang pertama yang menyampaikan syafaat dan yang pertama diberi syafaat. Tidak ada seorang pun yang mengingkari syafaat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam kecuali para penyeru bid’ah dan kesesatan. Akan tetapi syafaat itu tidak akan terjadi kecuali setelah izin dan ridha Allah, sebagaimana firman-Nya:

وَلاَ يَشْفَعُوْنَ إلاَّ لِمَنْ ارْتَضَى

“Mereka tidak memberi syafaat kecuali kepada orang-orang yang Allah meridhainya.” Al-Anbiya`: 28

Dan Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidak ada seorang pun yang memberi syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya.” Al-Baqarah: 255

Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:

وَكَمْ مِنْ مَلَكٍ فِيْ السَّمَوَاتِ لا تُغْنِيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْئاً إلاَّ مِنْ بَعْدِ أنْ يَأذَنَ اللهُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَرْضَى

“Dan betapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka tidak akan bermanfaat kecuali setelah Allah mengijinkan bagi orang yang Allah kehendaki dan Allah ridhai.” An-Najm: 26

Allah subhaanahu wa ta’aalaa tidak akan meridhai selain kepada orang yang bertauhid. Adapun orang-orang musyrik, maka mereka tidak mendapatkan sedikit pun bagian dari syafaat tersebut. Sebagaimana Allah subhaanahu wa ta’aalaa firmankan:

فَمَا تَنْفَعُهُمُ شَفَاعَةُ الشَّافِعِيْنَ

“Tidak akan bermanfaat bagi mereka syafaat orang-orang yang memberi syafaat.” Al-Muddatstsir: 48

Aku beriman bahwa surga dan neraka adalah dua makhluk yang keduanya telah tercipta. Surga dan neraka telah ada pada hari ini dan keduanya tidak akan sirna. Aku beriman bahwa kaum mukminun akan melihat Rabb mereka dengan mata kepala mereka pada hari kiamat nanti. Mereka akan melihat-Nya sebagaimana mereka melihat bulan purnama, yakni mereka tidak terhalangi (tidak berdesakan) ketika melihatnya.

Aku beriman bahwa Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah penutup para Nabi dan Rasul. Tidak akan sah iman seorang hamba sampai dia beriman kepada risalah beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bersaksi dengan kenabian beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Aku beriman bahwa umat yang paling utama ialah Abu Bakr ash-Shiddiq, kemudian ‘Umar al-Faruq, kemudian ‘Utsman Dzun Nurain kemudian ‘Ali al-Murtadha, kemudian sahabat yang lain yang termasuk dalam 10 orang (yang telah dipersaksikan bahwa mereka akan masuk surga), kemudian para sahabat yang ikut perang Badr, kemudian para sahabat yang ikut dalam baiat di bawah pohon dalam Bai’atur Ridhwan, kemudian seluruh sahabat radhiyallahu ‘anhum. Aku mencintai para sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan aku menyebut kebaikan-kebaikan mereka, aku mengakui keridhaan Allah subhaanahu wa ta’aalaa atas mereka, dan aku memintakan ampun untuk mereka. Aku menahan diri dari menyebutkan kejelekan mereka, aku tidak berbicara tentang apa yang mereka perselisihkan di antara mereka. Aku meyakini keutamaan mereka, sebagai bentuk pengamalan firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa:

وَالَّذِيْنَ جَاؤُا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُوُلُوْنَ رَبّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبّنَا إنَّكَ

رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

“Dan orang-orang yang datang setelah mereka yang berkata,”Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan keimanan, dan jangan engkau jadikan di dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” Al-Hasyr: 10

Dan aku menyatakan keridhaan Allah subhaanahu wa ta’aalaa atas Ummahatul Mukminin (para ibunda kaum mukminin), yang mereka itu disucikan dari segala bentuk kejelekan.

Dan aku menetapkan karamah para wali Allah subhaanahu wa ta’aalaa serta mukasyafah (firasat) mereka. Akan tetapi mereka tidak memiliki hak sedikit pun dari hak-hak Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Tidak boleh diminta dari mereka segala perkara yang tidak dimampui selain oleh Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Dan aku tidak mempersaksikan atas seorang pun dari kaum muslimin dengan surga maupun neraka kecuali orang-orang yang telah dipersaksikan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi aku berharap bagi orang yang berbuat baik (untuk mendapat surga) dan aku menakutkan (terjatuh ke dalam neraka) atas diri orang yang berbuat buruk. Dan aku tidak mengkafirkan seorang pun dari kaum muslimin dengan suatu dosa, dan aku tidak mengeluarkannya dari lingkaran Islam.


Aku pun berpandangan bahwa jihad akan terus tegak bersama setiap pemimpin, yang baik maupun yang jahat. Shalat jamaah di belakang mereka pun tetap diperbolehkan. Dan jihad tetap berlangsung semenjak Allah subhaanahu wa ta’aalaa mengutus Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampai golongan terakhir dari umat ini berperang melawan Dajjal. Kejahatan seorang yang jahat dan keadilan seorang yang adil tidak bisa membatalkan (meniadakan) jihad itu. Aku juga berpandangan bahwa wajib untuk mendengar dan taat kepada para pemimpin kaum muslimin, yang baik maupun yang jahat, selama mereka tidak memerintahkan untuk bermaksiat kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Siapapun yang menduduki kekhilafahan dan manusia bersepakat atas kepemimpinannya, mereka ridha atasnya sedangkan dia menang atas mereka dengan pedangnya hingga menjadi khalifah maka wajib menaatinya. Memberontak kepadanya adalah haram. Aku pun memandang bahwa hajr (meninggalkan) penyeru bid’ah dan memisahkan diri darinya berlaku sampai mereka bertaubat. Aku menghukumi mereka berdasar apa yang tampak dari mereka, dan aku menyerahkan rahasia-rahasia mereka kepada Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Dan aku meyakini bahwa segala perkara yang diada-adakan dalam agama ini adalah bid’ah.

Aku meyakini bahwa iman itu adalah ucapan dengan lisan, perbuatan dengan anggota badan, keyakinan dengan hati. Aku meyakini bahwa iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Aku juga berkeyakinan bahwa iman itu memiliki 70 sekian cabang, yang paling tinggi adalah syahadat Laa ilaha illallah, yang paling bawah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Aku memandang wajib untuk memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, sesuai dengan yang diwajibkan oleh syariat Muhammadiyyah yang suci.

Inilah akidah yang ringkas, aku menulisnya dalam keadaanku yang sibuk. Dengan tujuan agar kalian mengetahui apa yang ada di sisiku, dan Allah saksi atas apa yang kita ucapkan.

Kemudian setelah itu, tidak tersamarkan bagi kalian bahwa telah sampai kepadaku berita bahwa surat dari Sulaiman bin Sahim telah sampai kepada kalian. Dan sebagian orang yang menisbahkan dirinya kepada ilmu di antara kalian telah menerima dan membenarkannya. Dan sungguh, Allah subhaanahu wa ta’aalaa Mengetahui bahwa laki-laki itu (Sulaiman) telah berdusta atas namaku dengan banyak hal yang aku tidak pernah mengatakannya, dan sebagian besar dari perkara-perkara itu tidak terlintas di pikiranku. Di antara perkara yang ia tuduhkan itu ialah ucapannya bahwa:

- Aku membatilkan (menolak) kitab-kitab empat madzhab.

- Aku mengatakan bahwa manusia sejak 600 tahun mereka tidak berada di atas sesuatu pun, dan ucapannya bahwa aku mengaku berhak untuk berijtihad.

- Aku keluar dari taklid dan aku berkata bahwa perselisihan ulama adalah adzab.

- Aku mengkafirkan orang yang bertawassul dengan orang-orang shalih.

- Aku mengkafirkan al-Bushiri disebabkan ucapannya, “Ya akramal khalqi.”

- Aku berucap bahwa sekiranya aku bisa merobohkan kubah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam niscaya aku akan merobohkannya. Dan sekiranya aku berkuasa atas Ka’bah niscaya aku jadikan saluran airnya dari kayu.

- Aku mengharamkan untuk menziarahi kubur Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan aku mengingkari ziarah kubur kedua orang tua dan yang selain keduanya.

- Aku mengkafirkan orang yang bersumpah dengan selain Allah subhaanahu wa ta’aalaa.

- Aku mengkafirkan Ibnul Faridh dan Ibnu ‘Arabi.

- Aku membakar buku Dala`ilul Khairat dan Raudhur Riyahain dan aku menamainya Raudhusy Syayathin.

Jawabanku terhadap perkara-perkara ini dengan aku katakan, “Subhaanaka hadza buhtanun ‘azhim (Maha Suci Engkau ya Allah, ini adalah kedustaan yang besar).” Sebelum ini, ada orang yang membuat kedustaan bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam mencela ‘Isa bin Maryam dan mencela orang-orang shalih. Maka sungguh, hati-hati mereka memiliki keserupaan dengan kebohongan yang dibuat-buat dan perkataan dusta. Allah subhaanahu wa ta’aalaa berfirman:

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لاَ يُؤْمِنُوْنَ بِآيَاتِ اللهِ وَأُلَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُوْنَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” An-Nahl: 105

Mereka telah berdusta terhadap Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sesungguhnya para malaikat, ‘Isa dan ‘Uzair berada di dalam neraka.” Kemudian Allah subhaanahu wa ta’aalaa menurunkan tentang hal ini:

إِنَّ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِّنَّا الْحُسْنَى أُوْلَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُوْنَ

“Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka.” Al-Anbiya`: 101

Adapun permasalahan-permasalahan yang lain, yakni bahwa aku berkata:

- Tidak sempurna keislaman seseorang sampai dia mengetahui makna Laa ilaha illallah dan aku menjelaskan maknanya kepada orang yang datang kepadaku.

- Aku mengkafirkan orang yang bernadzar jika ia berkeinginan dengan nadzar itu untuk mendekatkan diri kepada selain Allah dan melakukan nadzar semata-mata bertujuan untuk itu.

- Bahwa menyembelih untuk selain Allah adalah kekufuran, dan sembelihannya haram untuk dimakan.

Maka permasalahan-permasalahan ini benar dariku dan aku lah yang mengatakannya. Aku memiliki dalil-dalil dari Kalamullah dan ucapan Rasul-Nya shallallaahu ‘alaihi wa sallam, juga dari ucapan para ulama yang diikuti semisal imam yang empat. Jika Allah memudahkan, aku akan menjelaskan jawabannya di dalam risalah tersendiri Insya Allah ta’ala.

Kemudian ketahui dan renungkanlah firman Allah subhaanahu wa ta’aalaa:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوْا أَنْ تُصِيْبُوْا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِيْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” Al-Hujurat:
6


SEBUAH PERNYATAAN MENGELAK YANG SIA-SIA BUKU PUTIH WAHABI JALAN TERUS SEJAK RATUSAN TAHUN YANG LALU.


SEMOGA BERMANFA'AT

ALLAHUMMA SOLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA'ALA
BACA KITAB  FIQIH MUHAMMADIYAH

 B).Hadiah untuk warga M u h a m m a d i y a h
monggo jangan di debatkan tetapi diteliti dulu ya ...."KITAB FIQIH MUHAMMADIYAH"

Ringkasan "KITAB FIQIH MUHAMMADIYAH",penerbit Muhammadiyah Bagian Taman Poestaka Jogjakarta, jilid III, diterbitkan th 1343 H (sekitar th 1926):

1. Niat sholat pakai “USHOLLI FARDLA..” (h. 25)
2. Setelah takbir baca “KABIRAN WAL HAMDULILLAHI KATSIRA..” (h. 25)
3. Membaca al-Fatihah pakai “BISMILLAH” (h. 26)
4. Setiap Shubuh baca QUNUT (h. 27)
5. Membaca sholawat pakai “SAYYIDINA”, termasuk bacaan sholawat dalam sholat (h. 29)
6. Setelah sholat disunnahkan WIRIDAN: Istighfar, Allahumma Antassalam, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x (h. 40-42)
7. Sholat Tarawih 20 rokaat, tiap 2 rokaat 1 salam (h. 49-50)
8. Tentang sholat & khutbah Jum’at juga sama dengan amaliah NU (h. 57-60).
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=499395286799314&set=a.396832013722309.92992.100001865426573&type=1&theater


 https://www.facebook.com/photo.php?fbid=499395286799314&set=a.396832013722309.92992.100001865426573&type=1&theater

C). Ringkasan KITAB FIQIH MUHAMMADIYAH, penerbit Muhammadiyah Bagian Taman Poestaka Jogjakarta, jilid III, diterbitkan th 1343 H (sekitar th 1926):

1. Niat sholat pakai “USHOLLI FARDLA..” (h. 25)
2. Setelah takbir baca “KABIRAN WAL HAMDULILLAHI KATSIRA..” (h. 25)
3. Membaca al-Fatihah pakai “BISMILLAH” (h. 26)
4. Setiap Shubuh baca QUNUT (h. 27)
5. Membaca sholawat pakai “SAYYIDINA”, termasuk bacaan sholawat dalam sholat (h. 29)
6. Setelah sholat disunnahkan WIRIDAN: Istighfar, Allahumma Antassalam, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x (h. 40-42)
7. Sholat Tarawih 20 rokaat, tiap 2 rokaat 1 salam (h. 49-50)
8. Tentang sholat & khutbah Jum’at juga sama dengan amaliah NU (h. 57-60).

Walaupun dalam tulisan seperti diatas,misi Islam tanpa Mazhab tetap berjalan terus hingga kini,dan 100 % bertolak belakang dengan tulisan diatas dan itu merupakan haya trik untuk kelancaran misinya,dengan harapan lambat laun orang-orang memahami Islam Tanpa Mazhab itulah yang benar,dengan menampikan penulisnya sekelas Al-Bani yakni A.Hasan Bandung,dengan tokoh ulamaknya Prof.DR.Buyah Hamkah,dan Ayahnya Abdul Karim Amrulah sang pemberantas Thoriqot Naqsabadiah di Zaman KH.DR.Jalaludin,menampilkan tulisan Shehk Muhammad Abduh dengan majalahnyaa bernama Al-Manar,begitulah cara tokoh-tokoh Salafi Wahabi bekerja,hal ini juga dicontoh oleh Ustad Firanda coba baca pernyataan dan pengakuannya sebagai berikut : ( Diangkat dari  Komunitas Pemberantas Wahabi )


D).TOBATNYA UST FIRANDA

SEJUTA WAHABI BERTAUBAT
Sejak masih kecil, saya sering menjadi korban wahabisasi (baca : tauhidisasi). Itu terjadi di era tahun 80-an. Masih lekat dalam ingatan saya, beberapa teman mengaji di surau rajin mengikuti kebaktian mingguan (baca : dauroh) atau perjamuan kudus di sebuah tempat

Tiap kali mereka pulang, selalu membawa selebaran yang berisi kecaman terhadap amalan-amalan sunnah seperti ta

wassul, tabarruk dan tentunya tak ketinggalan pula maulid dan tahlil

Waktu itu, saya kurang paham dengan isi dari selebaran tersebut, namun secara garis besar saya dapat mengambil kesimpulan bahwa intinya semua amalan tersebut di atas adalah keliru besar karena dinilai tidak nyunnah

Dulu, seingat saya, wahabi tidak seperti sekarang ini. Mereka sangat anti terhadap selain al qur’an dan hadits shohih. Pokoknya harus qolalloh atau qola rasululloh. Hadits yang tidak shohih, qaul sahabat, tabi’in, imam madzhab semua ditebas habis

Dalam hal super-antipatinya terhadap dalil Al Qur’an dan hadits shohih, ada kemiripan antara wahabi dengan LDII. Mungkin karena sama-sama dari Saudi. Di samping itu kemiripan mereka juga terdapat pada masalah kepemimpinan amir (LDII) atau yang dikenal sebagai Sang Madigol. Hanya saja Sang Madigol yang ini tak perlu proses bai’at

Bila dalam LDII Sang Madigol adalah Nur Hasan Ubaidah Lubis (Madigol Domestic) maka dalam wahabi Sang Madigol adalah Muhammad bin Abdul Wahab (Sang Madigol Impor). Kemiripan ini berdasarkan hal anggapan ma’shum pada mereka. Kemiripan seperti ini juga dapat kita jumpai pada syi’ah (lazim disebut imamah)

Namun dalam perjalanannya, wahabi sungguh berbeda dengan LDII. Melalui proses berguru secara tak langsung pada ulama ahlussunnah (melalui berbagai diskusi) akhirnya lambat laun mereka mulai bisa menerima qoul shahabat, tabiin serta para imam mujtahid. Ini langkah taubat yang pertama bagi mereka

Proses taubat ini juga tampak pada masalah qur’an dan hadits. Bila dulu mereka suka berteriak kembali pada Qur’an dan Hadits secara murni, gak usah pake tafsir-tafsiran, kini Alhamdulillah mereka sudah mau mengkaji tafsir dan menukil perkataan para mufassir. Slogan mereka pun sekarang berbeda, Al Qur’an dan Hadits sesuai pemahaman salaf sholih

Kalau boleh saya simpulkan, para wahabi ini secara tak langsung adalah murid-murid dari para aswaja. kalaupun mereka tak mengakuinya itu sangat wajar. Para aswaja cukup berbesar hati menerima semua ini

Dulu, mereka suka bilang, Islam itu tidak bermadzhab karena madzhab adalah bentuk pengkotak-kotakan Islam. Kini Alhamdulillah mereka sudah mengaku bermadzhab (simak ucapan Ustadz Firanda Andirja dalam launching buku Sejarah Berdarah Sekte Syi’ah yang sudah diunggah ke youtube)

Sekali lagi Alhamdulillah, wahabi mulai menapak kebenaran. Namun kebenaran yang coba mereka tempuh, bukan tanpa resiko. Perbedaan faham antara mereka mulai tampak. Ada yang menamakan sekte yamani, turotsi, hingga sekte perjuangan

Di antara sekte-sekte yang ada, yang akan mendapat kebenaran tentunya yang terlebih dahulu melepaskan diri dari bayang-bayang Sang Madigol Nejd , insyaallah. Kita doakan semoga Allah memberikan taufiq kepada seluruh muslimin

Tugas yang tidak ringan bagi para pembela ahlussunnah wal jamaah, karena berhadapan dengan ‘murid-murid’ yang suka mengecam mereka. Namun para ulama’ kita telah terbiasa menghadapi badai fitnah. Mereka tak pernah menaruh dendam kesumat. Tiap hari mereka senantiasa mendoakan kebaikan bagi seluruh muslimin tanpa memilih yang wahabi atau aswaja. wahabi atau keluarga para wahabiyyin yang meninggal dalam keadaan beriman pun turut didoakan tanpa mengingat-ingat kesalahan mereka
— ‎bersama ‎Sholeh Punya, ‎نجيب ألجاوۍ‎, Wong Gumay, dan 70 lainnya‎.‎


Semoga bermanfa’at

Allahumma soli’ala sayyidina muhammad wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in.

Oleh-oleh dari : Gley Hasan Galuh

 https://www.facebook.com/notes/herman-maulana/tobatnya-ustfirandah-hanya-trik-seperti-ulamak-wahabi-lainya/494984160548395

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=485382061491144&set=a.294378323924853.85755.100000580638474&type=1&theater

E).TOBATNYA ALBANI
Beliau adalah Syeikh Nashiruddin Al-Albani, seorang Ulama yang berjiwa besar, beliau Ulama kharismatik yang mempunyai keluasan dalam berfikir. beliau sangat antusias mencari kebenaran, tanpa memerdulikan, hujan , badai, angin, petir, akan beliau lalui untuk mencari kebenaran, dan Alhamdulillah, di akhir hayat beliau menemukan kebenaran yang haqiqi, kebenaran yang haq. beliau mengakui kesalahan kesalahan atas fatwa dan ijtihad beliau, beliau memperbaharui Aqidah yang sempat rapuh.beliau mengikuti aqidah ulama ahl sunnah wal jama'ah,berkeyakinan bahwa ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN ARAH.

ini di buktikan setelah beliau mentahqiq kitab salah seorang Ulama yang mempunyai kredibelitas yang tinggi. beliau mengakui bahwa semua dalil dalil yang menjisimkan, mentasbihkan Allah adalah dalil dalil dari ayat dan dalil mutasyabihah....

ini liputan kitab "mukhtasor al Uluw lil Aliyil 'azhim" (Ketnggian Bagi Zat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung" yang beliau tahqiq.

مختصر العلو للعلي العظيم

تأليف:

محمد بن أحمد بن عثمان بن قايماز الذهبي

الناشر:

المكتب الإسلامي

الطبعة الثانية 1412هـ-1991م

====
Muhtashor Al ‘Uluwwu hal 81
إذا أحطت علما بكل ما سبق استطعت بإذن الله تعالى أن تفهم بيسر من الآيات القرآنية والأحاديث النبوية والآثار السلفية التي ساقها المؤلف رحمه الله في هذا الكتاب الذي بين يديك (مختصره) أن المراد منها إنما هو معنى معروف ثابت لائق به تعالى ألا وهو علوه سبحانه على خلقه واستواؤه على عرشه على ما يليق بعظمته وأنه مع ذلك ليس في جهة ولا مكان.
“Jika (penjelasan) yang lewat telah kamu ketahui, maka dengan izin Allah, dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi serta atsar-atsar kalangan salaf yang telah dicantumkan oleh pengarang (al-Dzahabi) -rahimahullah- di dalam kitab ini yang di depanmu ini, maka kamu akan dengan mudah memahami bahwa yang dimaksud dari (teks-teks) itu adalah sebuah makna yang tsâbit dan dapat diketahui, serta yang layak bagi Allah ta‘âlâ. -Makna itu adalah- bahwa tinggi dan istiwâ’-Nya atas ‘arasy adalah berdasarkan yang layak untuk keagungan-Nya. Sementara dengan hal itu, Dia tiada berjihat (arah) dan tiada bertempat”.

===

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


walau banyak di antara pengagum beliau yang tidak mengakui kebesaran hati beliau ( bertaubat ). itu terserah pribadi masing masing.
satu catatan bagi teman2 sekalian
buat teman2 ahl sunnah : dalam menuqil pendapat2 beliau, jangan pernah bermaksud menghinakan beliau. berniatlah hanya mencari ridha Allah. mengambil pelajaran, pemberi tahuan dan ikhlas Lillahi ta'ala.
buat teman2 wahabi salafi : jika kalian tidak percaya. itu haq kalian, saya hanya menyampaikan,


dan mari sama sama kita berdo'a semoga Allah mengampuni beliau
melapangkan kuburan beiau
dan menempatkan beliau di tempat orang orang yang beriman dan bertaqwa.


اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُ. اَللّهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهَ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْم.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
اَلْفَاتِحَة
— bersama Sonia Ponsel Paket B, Rini Hidayah, Tahnia Hasbie, Mahfudz Hasan, Aba Affandi, Widie Ibrahim, Timur Lenk, An-nadia Si Olo Tea, Laskar Pelangi, M Subekan Jamil, Emka Shofa, Abu Syihab, AzIz Al-Fairoz, Bagoes Setiawan, Ipul Saefulloh, Zon Jonggol, Yusi Fanji Asysyafi'ie, Siti Nurmilah, Prabowo Bayu, Azzam As Shidiqi, Al Faqiir, Gley Hasan Galuh, Adolf Ferdinand Laan, Vidha Ash'Ghaff, Ismud Putra BatuBara, Al Fawa'id, Daffa Mubarokh, Masrul Arifin, Sutrisno Abduh, Panglima Tianfeng, Al Raji IlaRahmatihi, Yusuf Eyg, Romal Mujaddedi Ahda, Deni Fathoni, Kaheel Baba Naheel, Kunto Wilopo, Wong Ngawam, Nduk Ida Cayang Ummii, Fairuz Badi, Veronika Surbakti, Fahira Arrahima, Fathul Jannah, Qoriatul Hasanah dan Sholeh Punya.



Semoga ada manfa'atnya

Allahumma soli'ala sayyidina muhammad wa'ala alihi wa ashabihi ajma'in

OLEH-OLEH SAYYIDUL ISTIGHFAR

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=393030190774600&set=a.373596269384659.89617.100002028675930&type=1&theater
MASIH ADALAGI YANG TERKINI DI CONTO OLEH ABU RUMAISHA.

MENYOMBONGI ULAMAK SAJA GAWAT,APALGI MENYOMBONGI NABI MUHAMMAD SAW,SYARI’ATNYA BELUM SEMPURNA,TIDAK MAKSUM…

Rasulullah Saw Bersabda : Barang siapa menuntut ilmu agar supaya dengan ilmu itu dia dapat menyombongi para Ulama.Berbantah-bantahan dengan orang awam serta memalingkanmuka, maka Allah akan memasukanya ke dalam neraka Jahanam.( HR Ibnu Majah)

Untuk dingat,kebayakan wahabers baru semuanya bapak -ibunya dan kakek buyutnya rata-rata dari Ahlussunah Wal-Jama'ah.Ayatullah harus bayak belajar dalam pengertian mengetahui bayak tulisan fatwa-fatwa para ulamak Wahabi.supaya tidak tersesat.Itu khan bagus kamu tidak berkenan mengkafirkan apa yang dikafirkan oleh Wahabi dan tokoh-tokohnya,bejibun kesesatan mereka apakah tak satupun engkau pahami ?.

Berfatwa Kembali kepada Al-Qur'an dan sunnah justru lari dari Al-Qur'an dan sunnah, berfatwa “JAGAN TAKLID BUTA ! JUSTRU MEMAKSA TAKLID KEPADA WAHABI ,
lalu mengkafirkan Para Ulamak,mempelajari Mazhab 4 ,kafir dan Musrik,semua yang bertawasul di kafirkan ! Ayatullah Qomarudin harus banyak-banyak belajar dan mengetahui ajaran-ajaran Islam Protestan itu,sang penyempurna syari'at Nabi Muhammad Saw,menyombongi Nabi Muhammad Saw,menyombongi ulamak saja sudah gawat,apalagi menyombongi Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Saw saja tidak mengakui mereka : Rasulullah Saw bersabda “Mereka keluar dari Islam bagai anak panah yang melesat dari busurnya,tidak bisa kembali lagi kepada Islam. La kok masih bersih keras ngaku umat Islam degan Nabinya Muhammad Saw, percaya degan syafa'atnya saja gak....aneh bin ajaib . kalo perusak Agama islam Nabi Muhammad Saw,ia ..ialah emang bener buanget gitu lho.
Wahaber-wahaberan,yang baru terlanjur cinta Wahabi,degan alasan partai,organisasi dan sebagainya tak mampu melihat kesesatan itu sesat,yang sesat dianggapnya sudah paling benar,mustinya bersyukur masih ada yang mau mengiatkan.Untuk dijadikan pertimbagan,kalo tidak juga ya apa boleh buat,kewajiban kami membela Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang dikafirkan dan dihujat,dan semua itu ahirnya kembali si Takfiri itu sendiri.Wahabi !,yang belum jadi wahabi beneran.semoga sadar.

NAH  INI YANG LEBIH EXREMIST BUAT HADIST PALSU UNTUK MEMBERANTAS AHLUSSUNAH WAL-JAMA’AH
UPAYA DAN USAHA DAJJAL MENCARI PENGIKUT , AWAS ! WASPADA !

PROPAGANDA IBLIS LAKNATULLAH

Ciptaan Dajjal Laknatullah ! Mereka telah mimfitnah Rasulullah Saw dan para sahabatnya !

jagan dengarkan !,Mata SATU Awas mereka brilian !

Ahlul kitab wahabi = YAHUDI QOBALA .

Si Jidad Hitam mujahidi Yahudi,telah diberitakan Rasulullah Saw,mereka tidak akan pernah kembali ke Islam lagi. Aksi Dajjal Laknatullah untuk menghimpun kekuatan perang dengan Ahlussunah Waljama'ah :

1.Ini Hadistnya :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi SERINGKALI berkumpul bersama abu bakar, umar, utsman, 'ali beserta shahabat muhajirin & anshor melaksanakan YASINAN BERJAMAAH tiap mlm jum'at. Setelah itu nabi bersabda :" barangsiapa tidak melakukan YASINAN BERJAMAAH tiap mlm jum'at maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

2.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa tidak mengadakan PERAYAAN ISRA' MI'RAJ dan tidak menyebut namaku dengan SAYYIDINA MUHAMMAD maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil ).

Akan banyak fitnah hasil didikan Yahudi yang dilakukan Si Jidad Hitam.

Click di sini : Aliran Sesat WArisan JAwa

https://www.facebook.com/anamajhul.anamajhul

3.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa tidak mempelajari ILMU TASAWUF tan tidak hafal kitab IHYA ULUMUDDIN maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa tidak mempelajari ILMU KEBAL dan ILMU KALAM maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

4.5.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa yang tidak hafal dan tidak mengamalkan pembacaan kitab BARZANJI serta tidak menyebut namaku dengan SAYYIDINA MUHAMMAD maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

5.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa yang tidak MEROKOK dan tidak menyebut namaku dengan SAYYIDINA MUHAMMAD maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

6.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa membaca surah pada al-quran secara cepat (kecepatan mobil ferrari-pent.) Dan tidak menyebut namaku dengan SAYYIDINA MUHAMMAD maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

7.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa tidak tahlilan di makam2 para wali songong dan tidak menyebut namaku dengan SAYYIDINA MUHAMMAD maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

8.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi bersabda :" barangsiapa tidak menyebut nawaitu usholli fardho .... Sampai selesai. maka dia kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil)

9.Hadist ASWAJA NYEMPAL :"menceritakan si fulan bin fulan bahwa nabi SERINGKALI berkumpul bersama abu bakar, umar, utsman, 'ali beserta shahabat muhajirin & anshor melaksanakan MANAQIBAN BERJAMAAH Setelah itu nabi bersabda :" barangsiapa tidak melakukan manaqib maka di kafir, darahnya halal, hartanya boleh dirampas" ( hadist maudhu dan dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi jahil )

Berikut saya lampirkan hadist2 maudhu yang dishahihkan oleh muqallid ahlul ahwa lagi nyempal.

Astafirullah ! Allahuma soli 'ala sayidina Muhammad wa'ala alihi wa ashabihi ajmain.


Scan kitab karangan Muhammad bin Abdul Wahab dan lainya :




KETAHUILAH BAHWA AKTIVIST WAHABERS ITU SELALU TOBAT SAMBAL DARI AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH UNTUK ITU KITA HARUS SENANTIASA  MENG-UPDATE TULISAN ATAU STATUS LENGAH SEDIKIT MERKA PASTI AKAN MEYERANG. MEREKA TETAP AKAN MENGIKUTI PARA TOKOH WAHABI.


Rasulullah Saw sudah menjleaskan secara kongkrit !,Mereka keluar dar Islam bagai anak panah melesat dari busurnya ( tidak akan pernah bisa kembali ). Hati mereka linglung,sembentar mengakui,sebentar lagi mengingkari ,sulit bagi mereka kembali lagi.dan Allah Swt lah yang mengetahui hati mereka,kita cuman melihat keyataannya saja,emang begitu.


Muhammad bin Abdul Wahab bertobat/mengakui/megklarifikasi bahwa ia
membenarkan,Tawasul,istiqosah,bersanji,tahlilan dan setrusnya.Begitu pula Al-Bani,begitu pulah KH.Ahmad Dahlan,begitu pula ust Firanda,dan yang terbaru Abu Rumaisha,membuat status mengakui akan dalil-dalil tahlil,tapi kemudian lain lagi.dan ada banyak yang saya ketahui selain Abu Rumaisha.Mereka akan selalu mengikuti jejak Muhammad bin Abdul Wahab .


Sunggu kemaren-kemaren sudah megaku sendiri bahwa dalil tahlil yangh disampaikan Rumaisha oleh temanya sudah diterima penuh olehnya,lalu sehari kemudian berubah lagi dan kita mulaiutak atik lagi so'al tahlil, mudah mudahan hadist Nabi itu tidak benar,Nabi Bersabda : Mereka keluar dari Agama Islam bagai anak panah melesat dari busurnya dan tidak bisa kembali.


Lalu ia membuat status ini :


 :: Ahlul bid'ah dalam berdalil



Disini ana akan menjelaskan metode2 pendalilan bid'ah lovers dalam beramal ibadah, metode mereka tidak lepas dari 3 hal;


1. Tidak ada Dalil


Sering kita dapatkan bahkan kita tanyakan langsung kepada mereka yg melakukan ibadah yg tidak ada contohnya tsb, mas coba tunjukkan dalilnya ibadah yg kamu kerjakan tsb, mereka jawabnya bengong, malah katanya dikit2 dalil...dikit2 dalil, ya iya lah mas, orang bikin kue aja ada dalilnya mas (resep), orang habis kedokter aja dikasih dalil mas (resep dokter) untuk menebus obat, apalagi masalah agama mas.


Ada juga yg berdalil dgn mimpi, hingga ada sebuah firqoh yg pengen dapat dalil mereka tidur dulu untuk mendapatkannya, klo pake dalil mimpi Abu Nawas lebih pinter mas. Belum lagi yg pake dalil perasaan, kan bagus, masa ga boleh.


2. Ada Dalilnya Tapi Lemah Bahkan Palsu.


Selain tidak ada landasannya (dalil) dalam beribadah, ternyata bid'ah lovers juga berpegang pada hadits lemah & palsu. Dan yg parahnya hadits2 palsu ini lebih populer ditelinga masyarakat daripada hadits sahih, misalnya hadits2 tentang keutamaan surah Yasin, puasa nishfu sya'ban, dll.


3. Berdalil dgn Al Qur'an & Hadits sahih namun salah dalam penempatan.


Bid'ah lovers juga berdalil dgn hadits2 sahih untuk melegalkan ritual bid'ahnya. Namun sayangnya mereka memahami hadits tsb hanya dgn akal, sehingga di cocok2kan dgn ritual mereka, sehingga orang awam menganggapnya sebuah amal ibadah yg disyari'atkan.


Kita ambil contoh;


Bid'ah lovers untuk melegalkan acara dzikir jamaahnya, yakni berdalil dgn ayat QS. Al Ahzab: 41 "Wahai sekalian orang-orang yang beriman, berzikirlah kalian semua kepada Allah dengan zikir yang banyak."

Mereka memahami ayat diatas hanya dgn akal semata, & menerka2 makna berdzikirlah kalian semua tsb berarti bersama2 dlm berdzikir. Kemudian hadits "Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat" mereka jadikan dalil untuk melegalkan niat setiap akan shalat, dihadits tsb ada kata 'Ushalli, contoh ketika mereka mau shalat magrib, maka niatnya Usholli fardhol Maghribi... dst.

Ana pernah shalat disamping orang yg melafadzkan niat ini, waktu itu shalatnya was2, setiap kali dia ngulang takbir setiap kali itu juga dia melafadzkan niat, ana pikir kok orang ini tersiksa banget shalatnya, imam udah pada mau selesai baca surah dia barisan takbir. Islam itu mudah, kok dia malah memberatkan. Niat itu cukup dihati, sebenarnya waktu dia ngambil wudhu itu aja sudah terbetik niatnya didalam hati untuk shalat ashar misalnya. Trus hadits2 tentang khawarij juga yg berderajat shahih mereka pake, yakni hanya untuk mencela Syaikh Muhammad At Tamimi, & masih banyak lagi ayat2 Al Qur'an & Hadits2 sahih yg salah dalam penempatannya. Wallahu a'lam...

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=584019664954231&set=a.558018914220973.1073741827.100000386092741&type=1&theater


DARI MANA DAPAT ILMU,MENYOMBONGI ULAMAK LANTARAN MERASA LEBIH PINTAR,LALU MENGKAFIRKANNYA ! ASTAGFIRULLAH KEMANA HATI DAN OTAKNYA YA ?


Rasulullah Saw Bersabda : Barang siapa menuntut ilmu agar supaya dengan ilmu itu dia dapat menyombongi para Ulama.Berbantah-bantahan dengan orang awam serta memalingkanmuka, maka Allah akan memasukanya ke dalam neraka Jahanam.( HR Ibnu Majah) Para ulamak itu sangat teliti,waspada dan bertanggung jawab kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya,dan Nabi-Nabin-Nya.

1.Nabi Muhammad Saw bersabda : Al-Ulama' mushobihul ardhie wa khulafaulambiyakwawarosyati wawarosyatul ambiya'.Artinya : " Ulama' itusebagailampu-lampu di bumi,penganti para Nabi,pewarisku dan pewaris paraNabi.'.( HR.Ibnu Ady dari Ali).

2. Nabi Muhammad Saw bersabda : Al-Ulama-uwarosyatulambiyak,Tuhibbuhumahlussama'watastagfirulahumul khitanu fil bahrie iza matu ila yaumilqiyamah.Artinya :Ulama itu pewaris para Nabi,Ahli langi/para malaikat mencintaimereka danikan-ikan di laut memintakan ampun untuk mereka bila mana mereka itumatihingga hari qiyamat.(HR.Ibnu Najjar dari Annas).


3.Rasulullah Saw Bersabda :


Man akroma 'aliman faqodakromani,wamanakromani,waman akromani faqod akramallah fma'wahul jannah.Artinya : barangasiapa memuliayakan orang alim,bearti dia telah benar-benartelah memuliayakanaku,dan barang siapa telah memuliakan aku,maka Allah akanmemuliakanya,sehinggatempatnya adalah surga. (Al-Hadist).

 

INI PENGAKUAN  ABU RUMAISHA  YANG  BEBERAPA HARI YANG LALU :


Setelah melalui dialog yg cukup panjang akhirnya saya mengakui bahwa peringatan kematian 1hari, 3hari, 7hari, 40hari dst memang ada dalilnya & saya katakan riwayat tentang acara tsb sahih adanya, & saya katakan kepada teman saya tsb, saya ruju' kepada pendapat anda.


Dan saya memohon maaf kepada teman2 yg melakukan acara tsb, apabila selama ini saya menyinggung bahkan mengejek orang yg mengerjakan acara tsb, & ternyata apa yg mereka kerjakan selama ini memang ada dalilnya.
Sebelumnya saya agak berat menceritakan hal ini di media sosial ini, namun setelah melalui pertimbangan yg cukup panjang & untuk kebaikan bersama, maka akhirnya saya memutuskan untuk menceritakannya.
Terakhir tidak lupa saya meminta maaf kepada teman2 saya yg selama ini getol membicarakan masalah ibadah yg tidak ada tuntunannya, & mudah2an saya tdk di remove dari pertemanan. Kalo teman2 ingin tahu dalilnya silakan di inbox aza, biar enak diskusinya, ato dikolom komentar jg tdk mengapa.

Dan ada saatnya nanti saya ceritakan siapa teman yg saya ajak dialog tsb, untuk sementara dia minta dirahasiakan dulu.


— bersama Deddii Ramdhani, Picks Akhir Zaman, Abu Halifah VS Syiah, dan 45 lainnya.

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=580259238663607&set=a.560112420678289.1073741828.100000386092741&type=1&theater


 https://www.facebook.com/notes/herman-maulana/ketahuilah-bahwa-aktivist-wahabers-itu-selalu-tobat-sambal-dari-ahlussunnah-wal-/558407214206089

Tidak ada komentar:

Posting Komentar