Kamis, 07 Juli 2016

SUDAH SEHARUSNYA INDONESIA MENERAPKAN HUKUM SYARI'AH BERSAMA HUKUM KONVENSIONAL

HUKUM SYARI’AH DAN HUKUM CONVENSIONAL

Saya berharap agar seluruh dunia menerima melaksanakan hukum syari’ah islam dan hidup bersama dengan hukum konvensional di Negaranya masing-masing serta berkedaulatan.


Hukum syari’ah islam


Hukum islam wajib diberlakukan buat umat islam bukan buat Non muslim sperti umat bhuda,umat hindu,umat konghucu,umat nasrani dan umat Yahudi,karena hukum Islam mengatur tata hukum beragama dan bernegara.Mengedepankan hidup damai kepada seluruh umat,tidaklah adil bila hukum syari;ah terutama hukym pidana diberlakukan kepada umat Non muslim,karena hukum isyari’ah menyangkut hukum dunia dan aherat.Setiap terdakwa dan terpidana wajib benar-benar memahami bahwa dirinya bersalah sesuai degan keputudsn pengadilan syari:ah yang tak bisa terbantahkan,dan si terpidana menyesali perbuatannya dan bertobat serta menerima keputusan hakim Stari’ah yang bernilai pengurangan atau pengampunan dosanya di sisi Allah Swt untuk kehidupan yang abadi dan menjadi contoh agar yang lain tidak mengikuti kesalahanya.SEBAGAI WUJUD KEIMANANYA MENGUCAPKAN DUA KALIMAH SYAHADAT DAN MENYATAKAN AMANTU BILLAHI WAKUTUBIHI WARUSULIHI WA MALAIKATHI.


PADA KENYATAANYA HUKUM PIDANA YANG TELLAH BERLAKU DI BANYAK NEGARA MENGACU KEPADA HUKUM SYARI’AH HANYA SAJA TIDAK TOTALITAS BERHUKUM PIDANA KE SYARI’AT ISLAM SECAR TOTALITAS,MEREKA MENCARI PERBANDINGAN KEPADA HUKUM ISLAM . INSTING MANUSIA TERBAWA KE HUKUM ISLAM JUGA

HUukum konvensional

Setiap non muslim diberlakukan hukum konvensional,yakni hukum yang telah berlaku sebelumya pada setiap Negara,dengan demikian tidak ada yang tidak diberlakukan ketidak adilan dalam peradilannya bagi setiap umat,tidaklah adil jika umat islam diadili atau menjalankan hukum agama diluar Agama islam,Pada dasarnya hukum perdagangan,hukum pertahanan dan keamanan teroterial wilayah Desa,kecamatan,kabupaten dan provinsi serta Negara yang satu ke negara lain ,batas laut;daratan dan udara hubungan perdaganagan dan lain-lain melalui ,hubungan deplomatik baik nasional maupun internasional ,dengan kata lain hubungan bilateral dan multilateral dalam segala bidang yang berlaku selama ini tidak bertentangan degan hukum Syari’ah dan telah mengacu pada hukum syari’ah baik disengaja maupun tidak disengaja oleh sebuah Negara di dunia ini bila tidak saling menguntungkan maka harus ada musyawarah di antara Negara-negara itu degan cara sebaik-baiknya melalui konsulat PBB.


Setiap negara silahkan berdaulat tidak ada perobahan dalam kedaulatanya,dan setiap Negara yang terjajah wajib dimerdekakan. Bila hukum konvensional bergandeng degan hukum syari’ah sedemikian rupa maka keadilan dapat ditegakkanke seluruh dunia.

Satu contoh hukum syari’ah yang telah bejalan di Indonesia berjalan baik bersamaan degan bank konvesional lainya, bahkan banyak non muslim ikut berinvestasi pada bank Syari’ah karena Bank syari’ah tidak menutup diri untuk non muslim untuk ikut didalamnya dan mereka merasa diuntungkan , Terbukti Bank Syari;ah tetap unggul,tidak ada pula sangsi hukum atas non muslim mempercayakan dananya ke bank konvensional lainya,dan tidak ada larangan pula atas Bank Syari’ah bekerja sama degan bank Convensional.Hanya saja seharusnya umat islam mempercayakan kegiatan perekonomianya secara syari’ah karena untuk mendekati Taqwa.

Satu contoh hukum syari’ah tidak boleh dilaksanakan kepada non muslim. Yakni menikahkan umat non muslim secara muslim dan itu tidak akan terjadi umat non muslim akan mau.. Karena hukum syari’ah dalam pernikahan itu hanya untuk umat islam.

Silahkan berjalan hukum convensional degan hukum syari;ah dalam sebuah` Negara.,bukan kita menolak hukum islam justru yang wajib diperjuangakan dan dapat diterima oleh semua umat Sekarang Masalahany a Islam seperti apa dulu ?,Islam Syi’ah kah ? Islam Wahabi kah ?,atau yang lainnya ?. itu tidak bisa terjadi karena ,Indonesia pasti menolaknya. Untuk itu kembalilah ke Ahlussunah Wal-jama;ah,kaum Wa’ad di sisi Allah Swt , dengen demikian akan aman dari segala halnya.

Dalam masalah institusi ekonomi di bidang perbankan Unat Islam tentu akan cenderung kembali ke Bank Syari’ah karena lebih menjamin ke taqwaanya kepada Allah.
Dunia akan kembali kepada Islam degan penuh kesadaraan mereka,tanpa paksaan tapi karena kwalitas keunggulanya buat dunia dan aherat. Itulah yang dimaksud dalam surat Idzajaa Annasrullah,yakni karena semua terbukti kebenaranya dari kalangan non muslim membuat mereka akan berbondong-bondong masuk islam. Jika Inggris mempertimbangkan hukum syari;ah,semustinya IIndonesia menyambut baik atas rencananya itu. Karena Indonesia sesungguhnya perancang itu semua yakni yang dimaksud Idalam lambang Garuda cerminan Islam Rahmatan lil alamin dan piagam Jakarta : degan bunyi naskanya :: MENJALANKAN SYARI’AT ISLAM BAGI PEMELUKNYA”.

ISLAM YaANG MANA YANG AKAN BISA MENGAYOMI DAN DITERIMA OLEH DUNIA ?.TIDAK ADA LAIN KECUALI ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN,YAKNI AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH DEGAN MAZHAB IMAM SYAFI ‘I RA. UNTUK ITU KEMBALILAH KE AHLUSSUNNAH WALJA’MAH YANG MELAKSANAKAN SUNNAH RASULULLAH SAW DAN CHULAFAIRROSIDIN,YANG DILAKSANAKAN PARA AHLUL BAIT DAN PARA ULAMAK ASWAJAH.,KARENA PARA ULAMAK ITU HAMBA YANG TAKUT KEPADA ALLAH SWT DAN SEBAGAI PENERUS,PEWARIS NABI.

ALLAHUMMA SOLI'ALA SAYYIDNIA MUHAMMAD WA'ALA ALIHI WA ASHABIHI AJMA'IN.

Jumat, 01 Juli 2016

ISIS ADALAH INTRRUMENT BUSBESS YAHUDI



TERUNGKAP..!!! 

Hillary Clinton Akui ISIS Ciptaan AS untuk Pecah Belah TIMUR TENGAH


ISIS Ciptaan AS untuk Pecah Belah
an Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS), memunculkan sebuah pernyataan mengejutkan yang dilontarkan mantan Menlu AS Hillary Clinton. Dalam buku terbarunyaberjudul Hard Choice, Hillary mengakui bahwa gerakan tersebut dibentuk oleh AS bersama sekutunya untuk membuat Timur Tengah senantiasa bergolak.
Dikatakannya, ISIS dibentuk dan diumumkan pada 5 Juni 2013 oleh pemerintah AS bersama dan negara-negara barat sekutunya demi memecah belah Timur Tengah (Timteng).

“Kami telah mengunjungi 112 negara sedunia. Lalu kami bersama-sama rekan-rekan bersepakat mengakui sebuah Negara Islam(Islamic State/IS) saat pengumuman tersebut,” tulis Hillary seperti dilansir harian Mesir, Elmihwar,  Rabu (6/8/2014).

Awalnya gerakan tersebut akan didirikan di Sinai, Mesir, usai revolusi yang bergolak di beberapa negara Timur Tengah. Namun saat terjadi kudeta yang digerakkan militer meletus di Mesir, semua rencana itu berantakan.
 lihat juga : Presiden Korea Utara: Terorisme Hanyalah Kedok Amerika Untuk Gulingkan Negara Islam

“Kami memasuki Irak, Libya dan Suriah. Dan semua berjalan sangat baik. Namun tiba-tiba meletus revolusi 30 Juni-7 Agustus di Mesir. Itu membuat segala rencana berubah dalam tempo 72 jam,” ungkap istri mantan presiden AS, Bill Clinton itu. atu-satunya solusi untuk melindungi negara Yahudi itu adalah dengan menciptakan musuh di dekat perbatasannya.

Bocoran informasi rahasia ini juga mengungkapkan bahwa pemimpin ISIS dan Abu Bakar Al-Baghdadi merupakan jebolan program pendidikan Mossad. Dia diketahui pernah mengikuti pelatihan militer intensif selama satu tahun di bawah kendali Mossad, selain program dalam bidang teologi

SO WE MUST UNDERSTAND THAT :

THE ILLUMINATE STRATEGY AUTHORIZING WORLD WITH WAR IS FOR THE IMPORTANCE THEM SELVES,FOR THE GREAT BUSINESS.WHEN THE BETTLE GOING ON,THEY ALSO EFFORT AS IF AMERICAN,JEWS AND U.K TO DESTROY THE ISIS .

IT'S ALL FOR THEY MEANT. AND THE WHOLE BUSINES OF THEM, SUCCESS. THAT IS ZIONIST PROGRAMMES PLANED HUNDREDS YEARS AGO THROUGHT OUT THE FOLLOWERS OF FALSE PROPHETS,SUCH AS MUHMMAD BIN ABDUL WAHAB,ABDULLAH BIN SABA' AND MIRZA GULHAM AHMAD.
http://www.indosejati.com/2016/03/terungkap-hillary-clinton-akui-isis.html

Kamis, 30 Juni 2016

TIDAK ADA UMAT BERAGAMA YANG MENERIMA PERLAKUAN ISS,APA LAGI ISLAM,KEJAHATAN ISIS TAKFIRI JUSTRU AKAN MEMPERLIHATKAN ISLAM YANG SESUNGGUHNYA DARI TUDUHAN BAHWA " ISLAM ITU TERRORIS DI MATA DUNIA "



Dukung ISIS di FB, 2 Pemuda AS Terancam Bui 15 Tahun

Liputan6.com, California - Dua pria asal California, Amerika Serikat (AS), dinyatakan bersalah atas persengkongkolan untuk memberikan dukungan material kepada kelompok militan ISIS. Pengadilan federal menghukum Nader Elhuzayel dan Muhanad Badawi yang berusia 25 tahun setelah sidang selama dua pekan.

Pasangan pemuda ini ditangkap tahun lalu setelah Elhuzayel berusaha naik pesawat Los Angeles menuju Turki. Kala itu ia bermaksud bergabung dengan ISIS.

Badawi disebutkan membelikan Elhuzayel tiket sekali jalan ke Israel melalui Istanbul.
Menurut pernyataan dari kantor jaksa AS, warga Anaheim, California itu menyatakan keinginan untuk mati sebagai martir bersama ISIS melalui media sosial.

Jaksa juga mengatakan akun Facebook milik Badawi menunjukkan posting-an yang menunjukkan ia bermaksud untuk bergabung dengan ISIS. Sementara Elhuzayel memiliki akun Facebook yang menampilkan bendera ISIS sebagai gambar profil.

Berdasarkan dokumen pengadilan, mereka juga dilaporkan membuat video, di mana Elhuzayel bersumpah setia kepada Abu Bakr al-Baghdadi--pemimpin ISIS--dan bersumpah akan ke Suriah untuk bergabung dengan grup militan itu.

Sanksi Lain
Salah satu pemuda, Elhuzayel, juga dihukum atas tuduhan penipuan terhadap 26 akun bank. Ia menyetorkan cek pencurian ke rekening pribadinya, lalu menarik uang tunai di berbagai cabang di Orange County.
Menurut jaksa, uang itu lalu digunakan untuk membiayai perjalanan Elhuzayel ke Suriah bergabung IS.
Sementara Badawi disebutkan bersalah karena menggunakan bantuan keuangan untuk membelikan tiket Elhuzayel ke Turki.
Kedua pemuda itu terancam dibui 15 tahun penjara karena kedapatan memberikan dukungan material kepada ISIS.
Elhuzayel menghadapi hukuman hingga 30 tahun penjara federal ditambah dengan kasus penipuan bank, sementara Badawi bisa terancam lima tahun tambahan terkait bantuan keuangan untuk mendukung seseorang bergabung dengan ISIS.
Elhuzayel dijadwalkan akan divonis pada 19 September saat Badawi adalah usai disidang pada 26 September.
http://global.liputan6.com/read/2537182/dukung-isis-di-fb-2-pemuda-as-terancam-bui-15-tahun

Teroris Tidak Bisa dengan Hanya Mengecam

 SEMUA INI PROYEK GOYYIM YAHUDI-THE ONE EYE

 

Teroris Tidak Bisa dengan Hanya Mengecam

Kamis, 30 Juni 2016,

SALAFYNEWS.COM, LEBANON – Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, menganggap bahwa “hanya sebatas kecaman dan kata-kata kutukan tidak lah cukup untuk melawan terorisme dan Takfiri, namun kita harus menjadi tangan yang satu dalam menghadapi target tunggal”, ia mencatat bahwa “proyek subversif Takfiri tidak membedakan antara Muslim dan Kristen”. (Baca: Ulama ASWAJA Lebanon Jelaskan Fakta Siapa Hizbullah dan Sepak Terjangnya?)
Sheikh Naim Qasim dalam sebuah wawancara, Selasa (28/06), mengatakan “tangan teroris Takfiri lagi-lagi memukul kota Bekaa, ini merupakan sebuah pelajaran bahwa teroris yang menjadi budak Pemerintah telah mejalankan proyek subversif di setiap kawasan tanpa membedakan antara Muslim dan Kristen dan antara satu negara dan negara yang lainnya, mereka bantai semua”. (Baca: Ini Janji Hizbullah Hadapi Tekanan Saudi dan AS)
Sheikh Qassem mengatakan “sudah sangat jelas tanpa ada keraguan sedikitpun bahwa kelompok ekstrimis Takfiri mengerjakan proyek lintas batas yang menargetkan semua agama tanpa terkecuali”, ia menambahkan “kami memohon kepada Tuhan dengan rahmat-Nya bagi para martir dan kesembuhan segera bagi para korban terluka serta ketabahan bagi saudara-saudara kami di Al-Qaa dan di semua daerah Bekaa serta Lebanon dalam menghadapi tantangan tersebut”. (SFA)
Sumber: Ar.Fna
http://www.salafynews.com/wasekjen-hizbullah-perangi-takfiri-dan-teroris-tidak-bisa-dengan-hanya-mengecam.html

ALAM MULAI SEDIKIT BICARA ATAS ISIS



EKSKLUSIF! ‘Lolongan’ Terakhir Teroris ISIS Tenggelam di Sungai Efrat: Audio

Kamis, 30 Juni 2016,
SALAFYNEWS.COM, BAGHDAD – Kantor berita Rusia “Sputnik” merilis sebuah rekaman audio yang diperoleh khusus dari salah satu sumber keamanan Irak, rekaman yang menggambarkan keadaan frustasi yang dialami oleh kelompok teroris ISIS di markas persembunyian terakhir mereka di Fallujah  saat mereka mencoba melarikan diri, sebelum akhirnya Sungai Efrat menelan mereka di Anbar, barat Irak. (Baca: ‘Lolongan’ Teroris ISIS di Fallujah)
“Habislah saya  … saya bersumpah demi Tuhan, habislah saya” ini adalah ucapan jelas yang ada di rekaman audio itu, suara dari salah satu elemen kelompok teroris ISIS kepada rekan-rekannya di kelompok yang berada di dua daerah al-Azrakia dan Al-Halabisa, melalui komunikasi nirkabel yang berhasil ditembus oleh pasukan Irak saat proses pembebasan wilayah pemukiman Golan utara Fallujah di Anbar. Suara seorang jihadis ISIS itu menjelaskan sebuah permintaan apa yang dibutuhkan mereka dan saat itu ia sedang bersama 41 elemen lainnya, mereka mencoba melarikan diri dari pertempuran di wilayah pemukiman Golan karena kemajuan besar yang berhasil diraih oleh pasukan Irak, ia menyampaikan bahwa yang dibutuhkan adalah perahu agar dapat menyebrangi Sungai Efrat menuju markas persembunyian para pentolan mereka di Al-Azrakia barat laut Fallujah. Dilaporkan bahwa mulai dari terbenamnya matahari pada hari Sabtu sampai pada Minggu dini hari, para jihadis ISIS itu hanya bisa berputar-putar di sekitar sungai, menurut percakapan suara. Pada akhirnya para jihadis ISIS, yang salah satu elemennya mengatakan “habislah saya” akibat pertempuran sengit dengan pasukan Irak yang terus maju di wilayah pemukiman Golan, memutuskan untuk menyebrangi Sungai Efrat dengan cara berenang sehingga sebagian dari mereka tenggelam ke dalam sungai. (Baca: Inilah Rencana Jahat Amerika, Zionis dan Wahabi di Timur Tengah)
Para elemen kelompok teroris ISIS tidak bisa menyeberangi jembatan tua sungai Efrat yang mengarah ke barat dari wilayah Fallujah, karena sebelumnya jembatan tersebut telah diledakkan oleh mereka sendiri yang bertujuan mencegah masuknya pasukan Irak, namun ternyata hal itu malah menjadi penyebab yang mencegah kelanjutan kehadiran mereka di kota yang mereka duduki sejak awal 2014 bahkan sebelum Mosul yang merupakan markas terbesar mereka di utara Irak. (SFA)
Sumber: Arabic.SputnikNews
http://www.salafynews.com/eksklusif-lolongan-terakhir-teroris-isis-tenggelam-di-sungai-efrat-audio.html

Senin, 16 Mei 2016

ULAMA ADALAH PARTNER UMARO DALAM BERNEGARA

ULAMA ADALAH PARTNER UMARO DALAM BERNEGARA

Bagi Partai politik ataupun Ormas lain jangan Alergi dengan istilah Nahdlatul Ulama.
Bagi Partai politik,atau Ormas atau yang tidak dalam keanggotaan partai politik berbasis NU,atau tidak memiliki keanggotaan di PBNU atau pada Itihadul mubalighin Nahdlatul Ulama' juga tidak dalam keanggotaan ormas manapun,jangan sampai alergi degan istilah Ormas Islam NU,atau degan istilah Nahdiyin,karena alergi degan istilah atau nama NU dan Nahdiyin menimbulkan kata-kata yang tidak diharapkan seperti : Apa NU itu agama ?. Agama kita kan Islam bukan agama NU,la kalo dikatakan agama NU, itu bearti agama baru dan sebagainya. Nahdlatul Ulama itu milik kita semua, dan Universal.

NU itu singkatan dari Nahdlatul Ulama,artinya Kebangkitan Ulama'. Bangkitnya Para pemikir Ulama untuk bersatu mempertahankan kemurnian Aqidah dan Syari'at Nabi Muhammad Saw dalam Mazhab Imam Syaf'i ra .Ulamak Mazhab yang satu-satunya Ahlul Bait atas bahanya distorsi dan pengacau-pengacau Aqidah dan syari’ah dalam Mazhab Ahlussunah Wal-Jama’ah di Indonesia .
Nahdlatul Ulama didirikan karena untuk mengatasai fatwa-fatwa baru dari kaum Mu’tazilah dan Mujassimah (wahabiyah) dan syi’ah mereka itu Ahlul bid’ah.Yang hampir setiap hembusan napasnya bicara Bid’ah..Bid’ah..churafat..syirik,tasabuh kepada Nasrani ! tasabuh kepada Yahudi terhadap Aqidah dan Syari’ah yang telah kokoh di Indonesia ini.

Padahal sesungguhnya Ahlul Bid’ah ialah yang mengatakan itu bid’ah..itu haram..itu churafat !. itu Syirik. Andaikata Aswaja tidak diganggu oleh AHLUL BID”AH itu, Nahdlatul ulama akan sangat toleran kepada mereka ,seperti toleranya kepada agama-agama lain yang ada di Indonesia bahkan diluar Indonesia. Para Aswaja tidak akan menyerang kecuali diserang lebih dahulu. Dan prinsip ini sampai hari qiyamat demikian adanya.itulah AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH.
Meskipun bukan anggota Nahdlatul Ulama,atau degan kata lain tidak mempunyai kartu kenggotaan Nahdlatul Ulama , sepanjang Aqidah dan syari'ahnya dalam Mazhab Imam Syafi'i ra itu bearti ia sama degan Aqida dan Syari'ah dalam Mazhab Imam Syaf'ii ra dan dalam tasauf Imam Maturidiyah yang disebut Ahlussunah Wal-Jamaah.

Jangan sampai alergi degan nama Nahdlatul Ulama.lantaran beda partai politik atau Ormas.
Di Luar Indonesia, diseluruh dunia yang mendirikan Ormas Nahdlatul Ulama prinsifnya sama mempertahankan tegaknya Mazhab Imam Syaf'i ra sampai Yaumil Qiyamah ditegakkan untuk bersanding kepada Umaro' atau pemerintahan yang remi,Sebagaimana Firman Allah Ati'ullah wa ati’u rasul ,wa ulil amri minkum artinya Ta'atilah perintah Allah dan perintah Rasul dan para pemimpin kamu. dan para ulamak itu pewaris Nabi membawa amanah Risalah Rasulullah Saw.Anti balelo (anti Kudeta) kepada Negara yang Resmi, tidak ada yang paling takut kepada Allah kecuali para ulama' yang membawa risalah Rasulullah Saw. Tidak ada yang paling takut kepada Allah dan pertanggungjawabanya kepada Rasulullah Saw kecuali para ulamak. Demikian adanya untuk di pahami.

By Herman Maulana

SULITNYA DIPAHAMI TRICK ENTRIC POLITIK ZIONIST DALAM ISSUE AGAMA

SULITNYA DIPAHAMI TRICK ENTRIC POLITIK ZIONIST YANG MENGHALALKAN SEGALA CARA DENGAN POLITIK PECAH BELA.


Ahlul Bait,kedudukanya di Yaman,ulama Ahlul Bait itu Imam Syafi'i ra dalam ilmu Fiqih dan Al-Maturidi dalam ilmu tasauf,inilah penerus Risalah Rasulullah Saw, yang disebut Ahlussunah Wajl-Jama'ah dan Ahlul Bait itu dari Sayyidin Ali,Ibnu Abbas dan seterusnya hingga sampai ke ulama Imam Syafi'i ra dalam furu'iyah dan Imam Maturidi dalam Tasauf.
Imam syafi'i juga bertasauf,beliau mengatakan kesempurnaan islam ini bertasauf. Termasuk juga Ahlul Bait itu Istri Rasulullah yakni Siti "Aisyah ra,Abdurrahman ra saudara Siti "Aisyah dan Ayahada Siti 'Aisyah ra,dan mertua serta Sahabt Rasulullah Saw.
Umu Salama ra,adalah infirasi pengetahuan salafusaleh oleh Imam Hanafi ra,pengetahuanya tidak mumpuni,Mazhab Hanafi ini yang menganut konsep Sayyidah Umu Salama ra, yakni pengetahuan umum saja,tidak ada pengetahuan khusussiat tentang tawil dan ilmu hakekat dalam Tasauf dan ke auliya'an yang dipelopori Sayyidina Ali Kwh selaku Babul Ilmi dan Ibnu Abass dan seterusnya. Mazhab hanafi yang turun dari Umu salamah ra tidak mampu bertakwil dan menghindari takwil,hanya berkata ini pengertianya terserah kepada Allah saja,ini pasti ada maksud lain dari itu,maklumlah Umu Salama itu perempuan tidak akan sehebat laki-laki dalam menuntut dan memperdalam pemahaman, beliau ini juga disebut Ahlussunnah Wal-Jama'h ,tidak bertakwil tapi tidak mutasabihakan sifat-sipat Allah.
Adapun ulama Ahlul bait itu para ulama Khalaf seperti Sayyidina Ali kwh,Ibnu Abbas turun kepda Ulama tabi'i dan tabi'in hingga sampai ke Imam Syafi'i ra. Sekali lagi rujukan untuk Tasauf-nya seperti yang dilakukan Sayyidina Abu Bakar Assidik dan Sayyidina Ali Kwh dan seterusnya, di antara Ahlul bait itu Yakni Sultonul Auliyak Shaikch Abdul Qodir Jailani ra. degan kitabnya Muratul Haq.
Adapun sekarang Entrik Yahudi yang tidak muda dipahami adalah Syi'ah Rafidho yang mengkultuskan diri sebagai Ahlul Bait dan mengikuti ulam Mazhab Imam Syafi'i ra juga. Hal ini yang membuat kaum wahabi mengatakan Aswaja itu Syi'ah dan membenci Habaib yang bukan dari syi'ah Rafidho dan mengklaim diri bahwa Aswaja seseungguhnya ialah Manhaj Salafy Wahbi, begitulah klaim mengklaim dan komplik berkepanjangan yang sengaja sudah dirancang Yahudi. Wujudlah istiah Takfiri !
Utuk dipahami Syi'ah itu mentah-mentah sudah ditolak Oleh Sayyidina Ali kwh juga oleh Imam Zainudin cucu cicit Sayyidina Ali kwh. Sengaja Yahudi memasang Syi'ah Rafidho degan mengkultuskan diri sebagai Ahlul bait bermazhab Imam Syafi'i ra untuk menjerumuskan jalur ahlul bait yang sesunguhnya.
Yang Yahudi pahami bahwa jelas Syi'ah ditolak oleh Sayyidina Ali Kwh kala itu dan ditolak pula oleh Cucu cicit Rasulullah Saw itu. dan tidak mungkin bisa dikatakan Aswaja. Tapi itulah Trick Entrick politik Yahudi disupportnya Syi'ah Rafidho agar pihaknya Salafi Wahbi yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh misi Zionist melakukan kesulitan memahami sebenarnya Aswaja degan terkosentrasi klaim bahwa Aswaja sesungguhnya itu ialah Wahabi.
Dan Yahudi Cs memainkan peran kedua negara yakni Syi'ah dan Wahabi. dimana kita tau Syi'ah selalu hendak menghabisi Aswaja dan kenyataan itu tidak bisa dipungkiri betapa syi'ah membunuh Aswaja di Iran sana. Nah bagaimana cara untuk menghancurkan tujuan utama Yahudi yakni Aswaja ?. maka diciptakanlah kultus ahlul bait pada syi'ah yang mengikuti Mahab Imam syafi'i ra, maka sukseslah Yahudi membikin komplik Wahabi membenci Syi'ah dan Syi'ah membenci Wahabi dan ahirnya Aswajah yang tidak berkoar-koar Ahlul bait jadi Sasaran Syi'ah dan Wahabi.
Untuk itulah saya katakan bahwa Wahabi adalah tangan Kanan Yahudi dan Syi'ah tangan kanan kiri Yahudi,dan Yahudi Cs menghimpun kedua belah tanganya lalu ditepukan sesuai degan bunyi yang diharapkan Yahudi Cs untuk menguasai Umat Islam sedunia.
Keduanya ; Syi'ah dan Wahabi itu dalam konsep Yahudi adalah Goyyim kesayangan Yahudi. Luar biasa trick entrcik politik zionist ini,sulit dipahami oleh orang awam.
Ketahuilah bahwa Imam Syafi’I ra-Lah yang dimaksudkan Hadist berikut ini :
Rasulullah Saw bersabda :
لا تسبوا قريشا فإن عالمها يملأ الأرض علما
Artinya : Janganlah kamu menghina orang-orang Quraisy, karena seorang ulama dari kalangan bangsa Quraisy, ilmunya akan memenuhi penjuru bumi ini .
( H,R Baihaqi didalam al-Manaqib Syafi`i, Abu Naim didalam al-Hilyah, Musnad Abu Daud ath-Thayalisi ).
By Herman Maulana

SEJARAH SEKTE TAKFIRIAH

Senin, 16 Mei 2016,


SALAFYNEWS.COM, JAKARTA – 

Sekte ini berbicara tentang status keislaman seseorang, apakah seseorang tersebut telah keluar dari Islam (kafir), atau masih berada dalam lingkup lingkaran keislaman. Pemikiran ini awal mulanya muncul di zaman kekhalifahan Ali bin Abi Thalib ra., dan sekarang pemikiran ini kembali menyerebak di tengah-tengah umat Islam yang popular dengan istilah terorisme atau takfirisme. Banyak orang-orang yang sibuk membicarakan status keislaman orang lain, terutama status keislaman para pemimpin yang berhukum dengan undang-undang buatan manusia.
Khalifah Ali bin Abi Thalib berusaha secara persuasif untuk menyadarkan mereka agar kembali ke jalan yang benar dan sesuai dengan Al-Quran-as-sunnah. Di antaranya adalah dengan mengirimkan salah satu sahabat Nabi bernama Ibnu Abbas RA, untuk melakukan dialog dengan kaum Khawarij tersebut.
Bagi Nabi Muhammad SAW dan Ali bin Abi Thalib ra., Ibnu Abbas ra. bukan orang “luar”. Ibnu Abbas adalah putra dari paman Rasulullah SAW, generasi Rabbani yang paling paham akan kitabullah, dan yang paling mengetahui takwil serta tafsirannya. (Baca: Tuhan, Nabi, Khulafaurrosyidin Tak Perintahkan Buat Negara Khilafah)
Ia lahir pada tiga tahun sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Walaupun demikian, karena sejak usia tiga tahun beliau sudah hidup bersama Rasulullah SAW, tidaklah mengherankan jika ia telah menghafal 1.660 hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dalam kitab sahihnya.
Berikut ini, kami cuplikkan sebuah kisah tentang ketergesa-gesaan orang-orang Khawarij dalam memvonis hukum kafir dan kedangakalan mereka dalam memahami ayat-ayat Alquran, mudah-mudahan para pemuda yang memiliki semangat dalam berislam bisa mengambil pelajaran dari kisah ini dan terhindar dari pemikiran terorisme dan takfirisme yang dengan mudah memvonis kafir seseorang. (Baca: Takfirisme-Wahabisme Ideologi Gelap Para Teroris)
Ali bin Abi Thalib mengirim Abdullah bin Abbas kepada orang-orang Khawarij untuk berdialog bersama mereka. Kisah dialog Ibnu Abbas ini dicatat oleh Imam Ibnu al-Jauzi dalam kitabnya Talbis Iblis sebagai berikut:
Ibnu Abbas RA. berkata, “Orang-orang Khawarij memisahkan diri dari Ali ra., berkumpul di satu daerah untuk memberontak kepada khalifah. Ketika itu, jumlah mereka enam ribu orang.
Semenjak Khawarij berkumpul, setiap orang yang mengunjungi Ali ra. berkata -mengingatkannya-, “Wahai Amirul Mukminin, orang-orang Khawarij telah berkumpul untuk memerangimu.”
Ali menjawab, “Biarkan saja, aku tidak akan memerangi mereka hingga mereka memerangiku, dan pasti mereka akan melakukannya.”
Hingga di suatu hari yang terik, saat masuk waktu zuhur aku menjumpai Ali ra. Aku (Ibnu Abbas) berkata, “Wahai Amirul Mukminin, tunggulah cuaca dingin untuk shalat zuhur, sepertinya aku akan mendatangi mereka (Khawarij) berdialog.”
Ali bin Abi Thalib ra. berkata, “Wahai Ibnu Abbas, sungguh aku mengkhawatirkanmu!”
Ibnu Abbas ra. menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, janganlah kau khawatirkan diriku. Aku bukanlah orang yang berakhlak buruk dan aku tidak pernah menyakiti seorang pun.” Maka Ali pun mengizinkanku.
“Jubah terbaik dari Yaman segera kupakai, kurapikan rambutku, dan kulangkahkan kaki ini hingga masuk di barisan mereka di tengah siang.”
Ibnu Abbas ra. berkata, “Aku benar-benar berada di tengah suatu kaum yang belum pernah kujumpai orang yang sangat bersemangat beribadah seperti mereka. Dahi-dahi mereka penuh luka bekas sujud, tangan-tangan menebal bak lutut-lutut unta (kapalan). Wajah-wajah mereka pucat pasi karena tidak tidur, menghabiskan malam untuk beribadah.” (Baca: Hendropriyono Ternyata Benar Tentang Wahabi)
Namun tingkah-laku mereka tiap harinya tidak mencerminkan sikap Islami.
Kuucapkan salam pada mereka. Serempak mereka menyambutku, “Selamat datang, wahai Ibnu Abbas ra. Apa gerangan yang membawamu kemari?”
Aku berkata, “Aku datang pada kalian sebagai perwakilan dari sahabat Muhajirin dan sahabat Anshar, dan juga dari sisi menantu Rasulullah SAW (yakni Ali bin Abi Thalib), kepada para sahabat-lah Alquran diturunkan dan merekalah orang-orang yang paling mengerti makna Alquran daripada kalian.”
Ibnu Abbas ra. mengingatkan tentang kedudukan sahabat Muhajirin dan Anshar dan bagaimana seharusnya prinsip seorang muslim dalam memahami Alquran dan sunnah yaitu mengembalikan kepada pemahaman sahabat yang kepada merekalah Alquran diturunkan, dan merekalah orang yang paling mengerti Alquran dan sunnah. Ibnu Abbas juga menegaskan besarnya kedudukan Ali bin Abi Thalib ra. di sisi Allah, yaitu menantu Rasulullah SAW.
Begitu mendengar ucapan Ibnu Abbas yang penuh makna dan merupakan prinsip hidup -yang tentunya tidak mereka sukai karena menyelisihi prinsip sesat mereka-, sebagian Khawarij memberi peringatan, “Jangan sekali-kali kalian berdebat dengan seorang dari Quraisy (yakni Ibnu Abbas ra., pen.). Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ

“ Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.” (Az-Zukhruf: 58)
Ibnul Jauzi  kembali melanjutkan kisah ini: Dua atau tiga orang dari mereka berkata, “Biarlah kami yang akan mendebatnya!”.
Ibnu Abbas berkata, “Wahai kaum, beri aku alasan, mengapa kalian membenci menantu Rasulullah SAW beserta sahabat Muhajirin dan Anshar, padahal Alquran diturunkan kepada mereka, dan tidak ada seorang sahabat pun yang bersama kalian. Ali adalah orang yang paling mengerti tentang penafsiran Alquran.”
Mereka berkata, “Kami punya tiga alasan.”
Ibnu Abbas mengatakan, “Sebutkan (tiga alasan kalian).”
Pertama, sungguh Ali telah menjadikan manusia sebagai hakim (pemutus perkara) dalam urusan Allah, padahal Allah  berfirman,
“…Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah  …” (Yusuf: 40)
Hukum manusia tidak ada artinya di hadapan firman Allah Ta’ala. Kata mereka.
Ibnu Abbas menanggapi, “Ini alasan kalian yang pertama. Lalu apa lagi?”
Mereka melanjutkan, “Kedua, sesungguhnya Ali telah berperang dan membunuh, tapi mengapa tidak mau menawan dan mengambil ghanimah? Kalau mereka (orang-orang yang berperang melawan Ali) itu mukmin tentu tidak halal bagi kita memerangi dan membunuh mereka. Tidak halal pula tawanan-tawanannya.”
Ibnu Abbas ra. bertanya lagi, “Lalu apa alasan kalian yang ketiga?”
Kata mereka, “Ketiga, dia telah menghapus sebutan Amirul Mukminin dari dirinya. Kalau dia bukan amirul mukminin (karena menghapus sebutan itu) berarti dia adalah amirul kafirin (pemimpin orang-orang kafir).”
Ibnu Abbas ra. berkata, “Ada alasan selain ini?” Mereka berkata, “Cukup sudah bagi kami tiga perkara ini!”
Bantahan Ibnu Abbas ra. atas dangkalnya pemahaman Khawarij
Lihatlah, bagaimana Khawarij mudah memvonis kafir, dan memberontak sekalipun kepada khalifah ar-Rasyid yang penuh keutamaan dan kemuliaan. Alasan-alasan mereka adalah kerancuan yang sangat lemah dan menunjukkan kedangkalan mereka dalam memahami Alquran dan sunnah. (Baca: Prof Sumanto Al-Qurtuby: Konsep Negara KHILAFAH Bukan Produk Tuhan)
Ibnu Abbas ra. mulai menanggapi, “Ucapan kalian bahwa Ali ra. telah menjadikan manusia untuk memutuskan perkara (untuk mendamaikan persengketaan antara kaum muslimin -pen), sebagai jawabannya akan kubacakan ayat yang membatalkan kerancuan kalian. Jika ucapan kalian terbantah, maukah kalian kembali (kepada jalan yang benar)?”
Mereka menjawab, “Ya, tentu kami akan kembali.”
Ibnu Abbas ra. berkata, “Ketahuilah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyerahkan sebagian hukum-Nya kepada keputusan manusia, seperti dalam menentukan harga kelinci (sebagai tebusan atas kelinci yang dibunuh saat ihram) Allah Subhanahu wa Ta’alal berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۚ وَمَنْ قَتَلَهُ مِنْكُمْ مُتَعَمِّدًا فَجَزَاءٌ مِثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ هَدْيًا بَالِغَ الْكَعْبَةِ أَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسَاكِينَ أَوْ عَدْلُ ذَٰلِكَ صِيَامًا لِيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ ۗ عَفَا اللَّهُ عَمَّا سَلَفَ ۚ وَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللَّهُ مِنْهُ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan (hukum) dua orang yang adil di antara kamu, sebagai hadyu yang dibawa sampai ke Ka’bah, atau (dendanya) membayar kafarat dengan memberi makan orang-orang miskin, atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.” (QS. Al-Maidah: 95)
Demikian pula dalam perkara perempuan dan suaminya yang bersengketa, Allah SWT juga menyerahkan hukumnya kepada hukum (keputusan) manusia untuk mendamaikan antara keduanya. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقِ اللَّهُ بَيْنَهُمَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا

“ Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal.” (QS. An-Nisa: 35)
Demi Allah, jawablah, apakah diutusnya seorang manusia untuk mendamaikan hubungan mereka dan mencegah pertumpahan darah di antara mereka lebih pantas untuk dilakukan, atau hukum manusia perihal darah seekor kelinci dan urusan pernikahan wanita? Menurut kalian manakah yang lebih pantas?”
Mereka katakan, “Inilah (yakni mengutus manusia untuk mendamaikan manusia dari pertumpahan darah) yang lebih pantas.”
Ibnu Abbas ra. berkata, “Apakah kalian telah memahami masalah pertama?” Mereka berkata, “Ya.”
Ibnu Abbas melanjutkan, “Adapun ucapan kalian bahwa Ali ra. telah berperang tapi tidak mau mengambil ghanimah dari yang diperangi dan tidak menjadikan mereka sebagai tawanan, sungguh (dalam alasan kedua ini) kalian telah mencerca ibu kalian (yakni Aisyah).
Demi Allah! Kalau kalian katakan bahwa Aisyah bukan ibu kita, kalian telah keluar dari Islam (karena mengingkari firman Allah SWT). Demikian pula kalau kalian menjadikan Aisyah sebagai tawanan perang dan menganggapnya halal sebagaimana tawanan lainnya (sebagaimana layaknya orang-orang kafir), maka kalian pun keluar dari Islam. Sesungguhnya kalian berada di antara dua kesesatan, karena Allah SWT berfirman,

النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ ۗ

“ Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.” (QS. Al-Ahzab: 6)
Ibnu Abbas ra. berkata, “Apakah kalian telah memahami masalah ini?”
Mereka menjawab, “Ya.”
Ibnu Abbas ra. berkata lagi, “Adapun ucapan kalian bahwasanya Ali telah menghapus sebutan Amirul Mukminin dari dirinya, maka (sebagai jawabannya) aku akan kisahkan kepada kalian tentang seorang yang kalian ridhai, yaitu Rasulullah SAW. Ketahuilah, bahwasanya beliau di hari Hudaibiyah (6 H) melakukan shulh (perjanjian damai) dengan orang-orang musyrikin, Abu Sufyan dan Suhail bin Amr. Tahukah kalian apa yang terjadi?
Ketika itu Rasulullah SAW bersabda kepada Ali, “Wahai Ali, tulislah perjanjian untuk mereka.” Ali menulis, “Inilah perjanjian antara Muhammad Rasulullah…”
Orang-orang musyrik berkata, “Demi Allah! Kami tidak tahu kalau engkau rasul Allah. Kalau kami mengakui engkau sebagai utusan Allah  tentu kami tidak akan memerangimu.”
Rasulullah SAW  bersabda, “Ya Allah, sungguh engkau mengetahui bahwa aku adalah Rasulullah. Wahai Ali, tulislah ‘Ini adalah perjanjian antara Muhammad bin Abdilah…’.” (Rasulullah memerintahkan Ali untuk menghapus sebutan Rasulullah dalam perjanjian, pen.)
Ibnu Abbas ra. berkata, “Demi Allah, sungguh Rasulullah SAW lebih mulia dari Ali, meskipun demikian beliau menghapuskan sebutan rasulullah dalam perjanjian Hudaibiyah…” (Apakah dengan perintah Rasul menghapuskan kata rasulullah dalam perjanjian kemudian kalian mengingkari kerasulan beliau? Sebagaimana kalian ingkari keislaman Ali karena menghapus sebutan Amirul Mukminin?)
Ibnu Abbas ra. berkata, “Maka kembalilah dua ribu orang dari mereka, sementara lainnya tetap memberontak (dan berada di atas kesesatan), hingga mereka diperangi dalam sebuah peperangan besar (yakni perang Nahrawan).”
Demikian tiga kerancuan pola pikir Khawarij yang mereka jadikan sebagai alasan memberontak dan memerangi Ali ra. Semua kerancuan tersebut terbantah dalam dialog mereka dengan Ibnu Abbas ra. Maka selamatlah mereka yang mau mendengar sahabat dan menjadikan mereka sebagai rujukan dalam memahami Alquran dan sunnah.
Kemudian dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, Imam Ibnu Katsir melanjutkan kisah ini.
Abdullah bin Abbas membawa mereka ke hadapan Ali bin Abi Thalib di Kufah.
Setelah itu, Ali mengirim utusan kepada orang-orang Khawarij yang tersisa, ia berkata, “Sesungguhnya kalian telah menyaksikan apa yang telah dialami olehku dan orang-orang secara umum. Berbuatlah semau kalian hingga umat Muhammad SAW bersatu. Di antara kita ada sebuah perjanjian, tidak boleh menumpahkan darah yang haram dibunuh, tidak boleh menyabotase jalan dan tidak boleh menzalimi ahli zhimmah. Jika kalian melanggarnya, maka kami akan membalasnya dengan pembalasan yang setimpal. Allah berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْخَائِنِينَ

“ Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” (QS. Al-Anfal: 58)
Tidak lama setelah itu, mereka menyabotase jalan, membunuh orang-orang yang tak bersalah, menghalalkan darah ahli zhimmah hingga mereka dikalahkan dalam Perang Nahrawan. Setelah itu mereka membalas dendam dan yang mengakibatkan tewasnya Khalifah ar-Rasyid Ali bin Abi Thalib ra.
Jadi berhati-hatilah dari kelompok Khawarij, takfirisme dan pendukung Khilafah yang seolah-olah mereka beragama namun mereka tidak melakukan ajaran agama dengan benar dan baik, mereka hanya bersembunyi dalam topeng agama, mereka seakan-akan melakukan perintah Allah SWT dan Nabi, namun mereka malah mengingkari perintah Allah SWT dan Nabi. (SFA/BerbagaiMedia)