Sabtu, 07 Mei 2016

MAKAR DI AWAL ABAT 21-SEPERTINYA MEMANG ABAT REVOLUSI DUNIA -AHIRU ZAMAN.

MAKAR DI AWAL ABAT 21-SEPERTINYA MEMANG ABAT REVOLUSI DUNIA -AHIRU ZAMAN.

Waksyiat Sayyidina Ali Kwh :

Sayyidina Ali Radhiallahu ‘anhu memberikan suatu informasi penting yang patut menjadi pegangan dan renungan kita terutama saat banyaknya kemunculan aliran radikal penuh brutal yang mengaku pendukung khilafah imam Mahdi :
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّايَاتِ السُّوْدَ فَالْزَمُوْا الْاَرْضَ وَلَا تُحَرِّكُوْا أَيْدِيَكُمْ وَلَا أَرْجُلَكُمْ ثُمَّ يَظْهَرُ قَوْمٌ ضُعَفَاءُ لَا يُؤْبَهُ لَهُمْ ، قُلُوْبُهُمْ كَزُبُرِ الْحَدِيْدِ ، هُمْ أَصْحَابُ الدَّوْلَةِ ، لَا يَفُوْنَ بِعَهْدٍ وَلَا مِيْثَاقٍ ، يَدْعُوْنَ إِلَى الْحَقِّ وَلَيْسُوْا مِنْ أَهْلِهِ ، أَسْمَاؤُهُمُ الْكُنَى وَنِسْبَتُهُمُ الْقُرَى ، وَشُعُوْرُهُمْ مِرْخَاةٌ كَشُعُوْرِ النِّسَاءِ حَتَّى يَخْتَلِفُوْا فِيْهَا بَيْنَهُمْ ثُمَّ يُؤْتِي اللهُ الْحَقَّ مَنْ يَشَاءُ

Jika kalian melihat bendera hitam, maka bertahanlah di bumi. Jangan gerakkan tangan dan kaki kalian. Kemudian akan muncul kaum lemah yang lemah tidak dihiraukan (rendahan). Hati mereka seperti batangan baja (kaku, keras). Mereka (mengaku) pemegang daulah (Islamiyyah). Mereka tidak menepati janji dan kesepakatan. Mereka mengajak kepada kebenaran sedangkan mereka bukan orang yang benar. Nama mereka menggunakan kunyah dan nisbat mereka menggunakan nama daerah. Rambut mereka terurai seperti wanita, hingga mereka berselisih diantara mereka. Kemudian Allah mendatangkan kebenaran kepada yang Allah kehendaki” (Riwayat Abu Nuaim. Kanz al-Ummal 11/283)

Jum’at, 6 Mei 2016
BANTEN, ARRAHMAHNEWS.COM

Badan eksekutif mahasiswa dari pelbagai kampus di Banten menggelar diskusi terbatas Selamatkan Pancasila dan NKRI di Kota Tangerang di Gedung UNIS A lantai 5 Jalan Syaikh Yusuf, Rabu (4/5) siang. Mereka sepakat untuk menolak gerakan khilafah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Banten dan di Indonesia.
Mereka menolak menolak segala ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada forum ini mereka menghadirkan pengurus harian NU Kota Tangerang, Kesbangpol–Kasipoldagri Kaonang, Kodim 0506 Mayor Imam, Kejari Eman Sulaiman, Majelis Pancasila Beben, dan seluruh pengurus BEM se-Banten.

“Hizbut Tahrir selalu menganggap sistem yang diterapkan orang lain adalah sistem kufur, dan wajib dihilangkan untuk selanjutnya diganti dengan sistem Islam. Hizbut Tahrir juga menganggap para penguasa telah dzalim dan fasiq karena telah menerapkan sistem kufur. Hizbut Tahrir menganggap orang yang mengingkari hukum-hukum Islam (Khilafah) sebagai kafir,” terang Katib Syuriyah NU Kota Tangerang KH Arif Hidayat dalam paparannya mengutip buku yang menjadi rujukan gerakan Hizbut Tahrir, Manhaj Hizb at-Tahrir fit Taghyir halaman 38.

Dengan frase-frase ini, Hizbut Tahrir Indonesia adalah kelompok yang ingin menggantikan Pancasila dan UUD 45 dengan sistem khilafah, jelas Kiai Arif.
Seluruh narasumber sepakat menolak khilafah.
Kesbangpol yang diwakili Kasipoldagri Kaonang menjelaskan, “Telah tiga tahun kami mengawasi HTI ini, bahkan pada tanggal 17 Agustus 2015, Sekeretariat HTI tidak mengibarkan bendera Merah Putih. Kami beri ultimatum agar mengibarkan bendera sang saka,” tegasnya. (ARN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar