Minggu, 16 Februari 2014

MENGAPA JAMA’AH TALIGH TAK MAU MAULIDAN



MENGAPA JAMA’AH TALIGH TAK MAU MAULIDAN,YASINAN,TAHLILAN,DAN TAK PERCAYA DEGAN SYAFA’AT NABI MUHAMMAD SAW.

KARNA MEREKA SUNNI FAKISTAN

Add caption
 


http://pecintahabibana.wordpress.com/2013/03/20/pandangan-habib-munzier-al-musawwa-mengenai-jamaah-tabligh-jt/co

JAMA’AH TABLIHG MENOLAK MAULID NABI

Semoga kebahagiaan dan kesejukan jiwa selalu menerangi hari-hari Anda saudaraku. Sebenarnya pro kontra atas Jamaah Tabligh bukan pada ajarannya atau tuntunannya, kesemuanya justru sejalan dengan sunnah dan merupakan gerakan kebangkitan sunnah, namun oknum yang semakin banyak itulah yang dikeluhkan masyarakat.

Mereka bukan menilai tanpa bukti, mereka menyaksikan masjid-masjid yang didatangi sebagian JT mereka mengharamkan maulid, mereka i’tikaf di masjid itu namun mereka tak mau berdiri ketika jamaah setempat berdiri (Mahallul Qiyam) saat pembacaan rawi maulid, mereka tetap duduk dengan wajah cemberut dan sebagian keluar masjid, memilih pergi sementara sampai acara berdiri itu selesai, masya Allah.
Saudaraku, ini bukan satu dua masjid, puluhan masjid yang mengeluhkan ini. Mereka diminta jadi imam maka mereka tak qunut Shubuh, dan tentunya jika mereka yang sesuai dan mengikuti madzhab setempat maka tak akan ada kontra dari masyarakat dan tak akan ada keluhan. Sementara tentunya sebagian besar wilayah lain yang dikunjungi mereka tanpa ada masalah apa-apa maka masyarakat tak mengeluh bahkan menyambut baik.

Saudaraku, bicara sepintas masalah Masjid Kebon Jeruk, di situ pernah terjadi permasalahan besar antara JT dengan Aswaja. Barangkali Anda pernah dengar nama seorang ulama besar di Jakarta, al-Marhum al-‘Allamah KH. Syafi’i Hadzamiy, guru besar ratusan para ustadz dan kyai di Jakarta.

Beliau itu dulu di masa hidupnya pernah pula mengajar di Masjid Kebon Jeruk tempat markas JT. Namun saat adzan Dzuhur beliau masih lanjut mengajar, karena memang teriwayatkan pada hadits shahih bahwa hal itu juga merupakan perbuatan Rasul Saw. Namun Jamaah JT tak perduli Guru Mulia yang sudah lanjut usia sedang mengajar, mereka langsung iqamat. Maka Guru Tua (Mu’allim Syafi’i Hadzamiy) ini beringsut-ingsut minggir tergopoh-gopoh melipat kitabnya menyingkir.

Inilah perbuatan JT di Kebon Jeruk, ini kejadian dan bukan fitnah, saksinya banyak sekali. Namun kejadian ini sudah beberapa tahun yang lalu. Namun dengan adanya kejadian ini tak pula kita langsung memvonis kesemua JT adalah tidak baik, ini adalah oknum,

Baiknya kita bersatu padu untuk membenahi muslimin, semua golongan muslimin, tak perlu saling tuduh sama lain, kesemua adalah ummat Muhammad Saw. yang mesti saling membenahi.


-
Cahaya anugerahNya semoga selalu menerangi hari-hari Anda dan keluarga. Saudaraku yang kumuliakan. Mereka (JT) itu baik, niatnya baik, perbuatannya baik. Cuma akhir-akhir ini sering ditumpangi oleh kalangan anti maulid, atau faham lainnya, maka berhati hatilah. Selama tak ada yang bertentangan dengan faham Ahlussunnah wal Jama’ah maka terimalah sebagai tamu Allah Swt.
Saya sering menemukan di antara mereka yang betul- betul benci pada maulid, tahlil dll. Namun dilain kesempatan saya sering pula jumpa dengan mereka yang tak bermasalah dengan hal itu. Mungkin ini yang membuat masyarakat menyingkir, mungkin karena
pernah sebelumnya datang kelompok JT yang bertentangan dengan Aswaja, padahal tidak semua mereka demikian.
—-

-
Rahmat dan Kebahagiaan semoga selalu terlimpah pada hari-hari Anda dan keluarga. Saudaraku yang kumuliakan.

Mengenai dakwah dari pintu ke pintu itu adalah salah satu dari dakwah Rasul Saw. Namun bukan berarti dakwah dengan cara lain adalah salah. Dakwah bisa dengan sms, bisa dengan telepon, bisa dengan harta, bisa dengan surat, bisa dengan contoh, bisa di tempat kerja atau di mana saja, salah satunya adalah dari pintu ke pintu. Namun jika hal itu mengganggu orang, maka sebaiknya dipakai metode dakwah lain yang juga sunnah agar lebih mudah diterima masyarakat.

Mengenai dakwah 3 hari, 40 hari dan 4 bulan, sepanjang pengetahuan saya tak ada perintah langsung dari Rasul Saw. untuk melakukan dakwah demikian. Namun tentunya metode itu boleh saja dilakukan. Mengenai para Nabi melakukannya namun Nabi Saw tak memerintahkannya dan tak membatasinya harus 3 hari atau harus 40 hari atau harus 4 bulan. Maka hal-hal itu mulia dan boleh saja diikuti.

Mengenai meninggalkan rumah, maka boleh saja asalkan tetap meninggalkan nafkah untuk keluarga dan bertanggung jawab atas tarbiyyah (pendidikan) keluarga dan keamanan keluarga. Jika tak meninggalkan nafkah atau menyia-nyiakan tarbiyyah keluarga atau menyia-nyiakan keamanan keluarga, maka hal itu tak dibenarkan dalam syariah. Sebab yang lebih berhak didakwahi adalah keluarga sendiri dan tetangga sekitar sebelum yang jauh.


-
Sebenarnya sebagaimana saya jelaskan, bahwa Jamaah Tabligh bukan jamaah sesat. Mereka ini mirip sekelompok sufi, namun satu hal, mereka tak mementingkan ilmu syariah. Bukan berarti para pesertanya tak ada yang ulama. Justru pesertanya ada ulama, umara, aghniya, fuqara, dan seluruh lapisan masyarakat.

Baru saja beberapa hari yang lalu saya ke Kualalumpur. Saya melihat Jamaah Tabligh yang akan berangkat ke Kualalumpur, saya sempat ngobrol dengan salah satu dari mereka. Sebagaimana biasa bahwa Jamaah Tabligh ini sopan dan sangat santun. Mereka bicara bahwa mereka akan dakwah ke Kualalumpur, tentunya dengan uang tabungan sendiri, ongkos sendiri, pakaian mereka kumal, memang demikian keadaan para sufi, hal seperti itu dimaksudkan untuk qahrunnafs (menghancurkan hawa nafsu), agar berani tampil dengan tidak tergubris dan tidak perlu malu di depan orang-orang modern.

Saya berbicara selembut mungkin: “Sungguh jika Anda berpakaian rapi dan bersih, merapikan jenggot, bukan menghilangkannya, namun rapikanlah, dan berpakaian rapilah, sungguh Rasul Saw mencintai kerapian dan kebersihan.”
Maka ia menjawab: “Kami bukan da’i ahli dunia”,

(maksudnya kira-kira: “Kami ini bukan da’i sok modern sepertimu”), seraya berkata demikian sambil melirik HP saya yang E90 dan laptop di pangkuan saya. saya diam.
Lalu ia berkata lagi: “Pak ustadz mau ke mana?”

Saya jawab: “Dakwah juga, saya ada undangan ceramah di Universitas Islam Selangor Kualalumpur untuk ceramah di Masjid al-Azhar di universitas itu. Anda mau hadir?”
JT: “Insya Allah.., pak ustadz ke sana atas biaya sendiri?”
Saya: “Bukan, dengan biaya mereka yang mengundang.”
JT: “Kami dakwah dengan biaya sendiri.”

Saya menunduk, lalu saya berkata: “Saya hargai ketulusan Anda untuk berdakwah dengan uang sendiri. Tapi kalau menurut saya, coba kalau uang itu Anda pakai untuk mendalami ilmu syariah dan ilmu ibadah dulu, maka ilmu itu akan abadi menemani Anda. Anda akan dakwah kemana saja dan akan dibiayai oleh orang lain. Karena Anda berilmu, maka dakwah anda berkesinambungan. Namun kalau seperti keadaan Anda sekarang ini, bila uang Anda habis maka dakwah Anda berhenti. Bila Anda tak punya uang maka Anda tak bisa dakwah. Namun kalau Anda berilmu maka anda bisa 24 jam dakwah sepanjang umur.”

Lalu saya berkata lagi sambil tak melihat wajahnya: “Kalau saya lebih senang menghabiskan waktu dan uang sebanyak-banyaknya untuk belajar, karena setelah itu selama-lamanya saya tak perlu mengeluarkan uang lagi.”
Ia terdiam, dan kami terpisah karena telah waktunya masuk pesawat.
“Saudaraku, saya tunggu kunjungan Anda, semoga dalam kebahagiaan selalu. Wassalam”


-
Limpahan rahmat dan keridhaanNya semoga selalu menerangi hari-hari Anda.
Saudaraku yang kumuliakan. Maaf barangkali kalau ada salah ucap dari tanggapan saya atas Jamaah Tabligh, bukan merupakan fitnah atau kecaman, dan bukan mereka itu kesemuanya tak berilmu. Banyak diantara para ulama dan fuqaha yang mengikuti Jamaah Tabligh dan khuruj. Namun secara program keseluruhannya, Jamaah Tablig mengajak orang-orang untuk berdakwah, dan kebanyakan dari kelompok mereka yang baru bertobat.

Hal ini sangat baik bagi personil tabligh itu sendiri, namun acapkali merusak pemahaman masyarakat. Karena masyarakat banyak bertanya hukum-hukum kepada mereka dan mereka memberikan jawaban yang tidak benar.

Dan salah satu dari program Jamaah Tabligh adalah tidak terpaku pada madzhab. Hal ini baik maksudnya, karena demi persaudaraan muslimin antara mereka, namun buruk dampaknya bila dilakukan oleh orang yang kurang berilmu. Mereka akan bercampur baur antara pemahaman Syi’ah, Sunnah, al-Irsyad, Sufi dll. hingga muncullah bentuk pemahaman yang tak menentu.

Mereka tidak mau mengacu kepada ulama Syafi’i, karena tak mau fanatik madzhab. Padahal justru hal yang benar adalah berpegang pada satu madzhab namun menghargai madzhab lainnya.

Kebanyakan dari Jamaah Tabligh masuk ke masjid yang bermadzhab Syafi’i, mengimami shalat dan tak mengucap basmalah, atau mengimami Shubuh dan tak berqunut.

Maka ini justru meresahkan masyarakat.
Memang betul hal-hal seperti ini adalah ikhtilaf furu’iyah,, tapi tidak sepantasnya dilakukan di hadapan masyarakat awam hingga mereka bingung mana sih yang benar?

karena dakwah bukan sembarang menasihati, namun butuh uslub (metode) yang jelas dan menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat setempat.
Saudaraku saya bukan memfitnah, belasan masjid yang mengadukan hal ini. Dan saya mengenal Jamaah Tabligh bukan hanya di Indonesia, namun sejak saya menuntut ilmu di Yaman. Saya telah jumpa dengan mereka, sejak tahun 1994 kami bergaul akrab dengan mereka. Guru saya pun berpendapat sama dengan yang saya sampaikan, bahwa Jamaah Tabligh mempunyai celah yang perlu diperbaiki, yaitu keterbatasan ilmu syariah dari personilnya, karena personilnya bukan ratusan, tapi jutaan. Bahkan di Yaman kebanyakan Jamaah Tabligh terpengaruh faham Ibn Abdul Wahhab yang memusyrikkan muslimin yang tawassul dsb. Dan sebagian di Indonesia pun demikian.

Guru saya banyak bergaul dan pernah khuruj dengan Jamaah Tabligh. Demikian pula ayah beliau, al-‘Allamah al-Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz, beliau pernah pula hadir ke Pakistan untuk menghadiri ijtima’ tahunan Jamaah Tabligh.

Saya pun pernah khuruj dengan Jamaah Tabligh di Makasar, hingga bersama-sama ke Pinrang. Mereka ramah, sopan dan mencintai sunnah, namun itulah barangkali ada kekurangannya, yaitu keterbatasan ilmu dari sebagian besar personilnya, hingga tercampurnya banyak pemahaman.

Saya sesekali tak mengatakan bahwa mereka ini sesat.
Mereka ini mencintai sunnah, programnya adalah menegakkan sunnah, maksudnya adalah dakwah semata, dan dasar utamanya adalah sufi. Namun ada beberapa hal yang perlu dikoreksi maka Anda tak perlu merasa tersinggung, bahkan saya berteman akrab dengan Jamaah Tabligh.

Salah seorang teman seperguruan saya pun (Habib Sholeh al-Jufri Solo) juga anggota Jamaah Tabligh, pernah ke Pakistan. Beliau sering khuruj sekaligus untuk berdakwah pada Jamaah Tabligh agar mereka mau berpegang pada satu madzhab dan jangan mencampurkan pemahaman satu sama lain dan mau mendalami syariah.
Sekali lagi saudaraku, kritikan saya berniat membangun.

Dan saya berteman dan akrab dengan Jamaah Tabligh.
Dan saya sudah mengungkapkan hal ini pada mereka dan mereka mengakuinya dan menerima nasihat dengan lapang dada,

Demikian saudaraku yang kumuliakan, Wallahu a’lam
http://pecintahabibana.wordpress.com/2013/03/20/pandangan-habib-munzier-al-musawwa-mengenai-jamaah-tabligh-jt/comment-page-1/#com

Simak pengalaman Jama’ah Tabligh berikut ini :

Perkataan Para Petinggi Jamaah Tablig Dari Negeri Tempat Asalnya Kelompok Jamaah ini berasal

Perkataan Mantan Jamaah Tablighjamaah-tabligh

Beberapa mantan JT dan Para Ulama lainnya yang telah memahami dengan benar tentang JT ini mereka semua telah sepakat atas sesatnya JT ini. berikut kita ikuti penjelasan beliau-beliau semoga kita dikaruniakan kefahaman yang benar oleh Allah Subhanawataala agar bisa mensikapi dengan benar :

1. Telah berkata Asy Syaikh Sardar Muhammad Al-Bakistabu Rohimahullah :

” inilah pengalamanku selama 10 (sepuluh) tahun, saya bersama JT …. sungguh JT dan ulamanya, mereka taklid buta terhadap Abu Hanifah dan berlebihan terhadapnya, bahwa semua yang keluar dari Ulamanya JT selalu dibawa (ditafsirkan) kepada kebaikan walaupun sudah jelas bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, sementara semua ucapan setiap orang yang bukan dari JT maka ucapan itu dianggap kedustaan dan mengada-ada.

JT telah membedakan antara dunia dengan agama (sekuler) JT men-imani 4 thoriqoh Sufi yaitu Al-Jistiyah,An-Naqsabandiyah,Al-Qodiriyah dan As-Sahrowardiyah.

Orang JT meyakini bahwa seseorang yang meninggal dunia belum berbaiat kepada salah satu Thoriqoh ini maka matinya mati jahiliyah.

Orang – orang JT lebih mencintau Syaikh-syaikh mereka diatas kecintaanya kepada Rasululloh dan lebih takut kepada murka syaikh mereka daripada kemurkaan Alloh dan Rosul-Nya.

Orang JT meyakini bahwa aqidah yang dibawa Rosululloh adalah kesyirikan sedangkan aqidah yang ada pada syaikh-syaikh ad-duyubandiyah dari JT itulah keimanan dan Islam. syariat itu ada dua, ada yang dari Rasululloh dan ada yang datang dari syaikhnya JT”.

2. Asy-Syaikh Abdurrohim Syah Ad-Duyubandi.

Beliau telah melalui waktu yang sangat panjang bersama pendiri JT yaitu Muhammad Ilyas dan Putra Muhammad Ilyas yaitu Muhammad Yusuf, beliau berkata :

” Sesungguhnya tentang keadaan JT ini harus kita sampaikan kepada ummat karena sesungguhnya mereka itu adalah pada dai yang belum sampai kepada derajat dai, mereka memulai kegiatannya dengan latihan berbicara didepan muslimin.. padahal kita dapati manusia tidak berani berbicara masalah kedokteran jika mereka belum menguasai ilmunya, tetapi JT ini sangat menganggap enteng/remeh dalam urusan agama walaupun belum mengerti apa-apa, kenapa mereka (orang-orang JT) begitu beraninya ? karena keyakinan mereka ,barang siapa yang khuruj dua kali atau tiga kali jangan ditanya lagi tentang ketinggian derajat mereka, para ulam di hadapan mereka tidak ada apa-apanya.”

3. Asy – Syaikh Ihtisyamul Hasan Al-Kandahlawi Ad-Duyubandi

Beliau adalah suami saudarinya Muhammad Ilyas (Ipar). beliau bukan hanya mantan Amir JT, tetapi sudah menjadi kholifahnya JT pada kurun waktu pertama. beliau, dalam waktu yang lama memimpin JT bersama Muhammad Ilyas Al-Kandahlawi, beliau berkata :

“Sesungguhnya dakwah yang muncul dari Markas Nizhomuddin Dahli bukanlah dakwah Ilmu dan Fiqih yang mencocoki al-kitab dan as-sunnah…. maka bagi seluruh masyaikh yang telah menegakan dakwah dan tabligh agar mencocoki Thoriqohnya Salafush Sholeh dan ulama yang benar.”

4. Asy-Syaikh Saifurrohman bin Ahmad Ad-Dahlawi

beliau berkata :

“Sungguh benar orang yang mengatakan bahwa Yahudinya Ummat Islam adalah Syi’ah sedangkan Yahudinya Ahlusunnah adalah orang yang taklid kepada Hanafi seperti JT, yang mereka menjadi penolong-penolong kejahilan dan taklid, mereka adalah penyembah-penyembah tokoh – tokoh mereka dan mereka menganggungkan tokoh-tokoh mereka, mereka telah menyuburkan kebid’ahan didalam muslimin, mereka mewajibkan kepada muslimin perkara yang tidak diwajibkan oleh Alloh subhanawataala mereka telah membuat syariat dengan suatu syariat yang tidak disyariatkan oleh Alloh subhanawataala dan rosulnyaNya .

Rosululloh subhanawataala telah bersabda : “Barangsiapa mencintai ahli Bid’ah sungguh dia telah menolong menghancurkan Islam.”

Beliau juga bersabda : ” Artinya Sesungguhnya Alloh subhanawataala menahan taubat bagi ahli Bid’ah (shohih al-jamiush Shoghir)

Termasuk prinsipnya JT adalah menolah semua nash dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menjelaskan wajibnya mengingkari thoghut dan perintah untuk melarang dari kemungkaran dengan penolakan yang pasti.”

4. Asy-Syaikh Taqiyyuddin Al-Hilaly Rohimahullah

Beliau mempersaksikan JT dengan mengatakan :

” Telah muncul pada abad ke 14 ini dinegeri – negeri Muslimin, mulai dari timur samapi barat, gerakan dakwah yang pelakunya menampakkan keikhlasan,sabar,sanggup menahan beban didalam berdakwah. mereka kerahkan seluruha jiwa dan raganya demi pelaksanaan dakwah, yaitu dakwahnya suatu kaum yang menamakan dirinya ahli tabglih (Jama’ah Tabligh). mereka meletakkan 6 rukun sebagai dasar dakwah mereka (gerakan dakwah mereka disebut Khuruj). Khuruj bagi JT merupakan pondasi dasar dakwa mereka (artinya JT tidaka akan berkembang tanpa khuruj, pent). kedudukan khuruj ini seperti 2 kalimat syahadat di kalangan ahli istiqomah.

Barang siapa yang mau menerima dan menyibukkan diri dengan khuruj, mereka akan dicintai dan dimulaikan dan dimintakan ampun (oleh orang-oran JT). sedangkan kesesatan dan bid’ah dalah bagi siapa saja yang tidak mau khuruj dengan JT walaupun orang tersebut telah melaksanakan seluruj kewajiban, fardhu-fardhu dan sunnah-sunnah. dengan khuruj ini, ukuran orang-orang JT mencintai dan membenci (memusuhi).

Sungguh dakwah JT ini telah menimbukan bahaya besar dikalangan muslimin, baik bahaya dunia maupun akhirat, diantaranya yaitu :
1. berbagai bid’ah dan perselisihan terhadap sunnah Nabi.
2. melalaikan kewajiban terhadap keluarga , kedua orang tua, dan Istri-istri mereka dengan tidak menunaikan hak-hak mereka.
3. telah memalingkan para penuntut ilmu yang bermanfaat , baik ilmu dunia maupun agama (karena selalu diajak Khuruj,pent)
4. terbengkalainya pekerjaan (karena selalu khuruj).
5. berapa banyak terjadinya pertengkaran dan perpisahan antara orang tua dengan anaknya, antara suami dengan istri-istri.

Hanya kepada Allah subhanawataala kami mengeluhkan,kemudian manusia atas bahaya kerusakan dan penyesatan besar yang ditimbulkan dari gerakan dakwahnya JT ini,

Maka Wajib hukumnya bagi muslimin yang sedikit memiliki ilmu untuk mengurangi kerusakan dan kejelekan yang diakibatkan gerakan dakwah JT ini dengan cara menjelaskan kepada muslimin kesesatan dan penyesatan JT sabagai pengamalan Firman Allah Subhanawataala : “

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَآ أَنزَلْنَا مِنَ ٱلْبَيِّنٰتِ وَٱلْهُدَىٰ مِنۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى ٱلْكِتٰبِ ۙ أُو۟لٰٓئِكَ يَلْعَنُهُمُ ٱللَّـهُ وَيَلْعَنُهُمُ ٱللّٰعِنُونَ ﴿البقرة:١٥٩

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati,
Dikutip dari kitab : Jama’ah Tabligh (menurut mantan pengikutnya) penyusun : Abu Ummah Abdurrohim bin Abdulqohhar Al-Atsary

Bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh tentang penyimpangan Jamaah Tablig ini bisa melihat di website ini, disana ada kisah-kisah khuruj mereka yang aneh-aneh

sumber : http://mengenal-tabligh.blogspot.com/2011/12/perkataan-mantan-jamaah-tabligh.html

HERMAN MAULANA :

Saya sajikan pandangan di atas semoga Aswajah terbuka dan menyadarinya,insya Allah.
Mudahan-mudahan Aswajah paham !

syukurlah kalo sudah banyak yang paham,dan sudah sepantasnya disebar luaskan agar Mashid Dajjal ini dapat dibendung,Sejak awalnya JT itu bergerak dalam dua versi,pertama terjun ke medan laga,degan nama Mujahidin Fakistan,yang kedua terjun berdakwah,gerakan mereka JT itu dalam rangka mempromosikan misi khilafah,dimana gerakan mereka ini berasal dari Qodiyan,yang secara eksodus hinjrah ke pakistan.

Mereka adalah penerus keyakinan Mirza Gulham Ahmad,karena tidak terbukti bahwa Mirza Gulham Ahmad itu Nabi Isa,dan Imam Mahdi,ahirnya karena malu,Jama'ah Ahmadi Qodiyan pecah menjadi 2 firqoh,satu firqoh agama Mirza Gulham Ahmad, menamakan Ahmadiyah Qodian (firqoh modern dalam agama Mirza gulham Ahmad),yang sekarang ini bernama LDII kalo di Indonesia,sebelumnya Lemkari, Firqoh yang yang satunya,firqoh Ahmadiyah Lahore, satu firqoh ini menamakan diri SUNNI FAKISTAN,Awalnya bermazhab Hanafi,kenyataanya berubah sesuai degan kehedak dan tujuan Nabi Palsunya,sama persis degan Muhammad bin Abdul Wahab,degan salafi Wahabinya,merka Sunni Fakistan (ahmadiyah lahore) dan Ahmadiyah qodiyan,bersuber dari 3 agama 1,dari Yahudi,2 dari Nasrani 3. dari Syi'ah,menjadi satu dalam Agama yang dibawa Mirza Gulham Ahmad,sebagai sang penyempurna Syari'at Nabi Muhammad,layaknya yang terjadi degan Muhammad bin Abdul Wahab.
Mereka semua kaum qodoriyah,murji'ah dan bahaiyah ( 3 agama dijadika satu),dan menurut Sabda Rasulullah Saw mereka Partai Dajjal.: Bersabda Rasulullah Saw, Bagi tiap-tiap umat ada majusinya. Majusi ummat ini ilalah mereka yang tidak percaya kepada TAKDIR,Kalau mereka kematian jagan diziarahi,kalao mereka sakit jangan dijenguk,mereka adalah PARTAI DAJJAL,memang ada hak bagi Tuhan mengaitkan mereka degan Dajjal.(HR.Abu Daud-Sunan Abi Daud IV hal.222...


Misi Sunni Fakistan selaku pengusung khilafah Mirza Gulham Ahmad,bersamaan tujuan degan misi Iran selaku pengusung sistem Imamah, karena background umat Abdullah bin Sabak ( Nabi palsu Syi'ah) dan Mirza Gulham Ahmad,degan keyakinan Imam mahdi akan lahir dari golongan mereka syi'ah. kedua Agama ini bergabung dalam panji HIZBNU TAHRIR, Dengan satu tujuan merebut kota Mekkah dan madinah dari tangan Wahabi,mehancurkan jasad dan kuburan sayyidina Abu Bakar,Umar ,menghancurkan Mushaf Usman,Al-qur'an 30 Juz.dan menjadikan Mekka pindah ke karbala dan Qodiyan di India, sebagaimana kita ketahui Agama sunni Fakistan (Ahmadiyah Lahore) dan Ahmadiyah Qodiyan,punya kitab suci sendiri,degan Nama Kitab Al-Mubin/Al-qur'an Bombay,dan mereka punya 4 khalifah sama hal keadaanya degan Nabi Muhammad saw,punya Abu Bakar,Umar,Ustman dan Ali. Dan hingga kini sampai ke khalifah ke 12,begitu pula syi'ah sampai ke imamah mereka yang ke 12.

Dua Bangsa ini, Iran dan Fakistan degan background yang sama bernaung dan satu tujuan dalam PANJI HIZBU TAHRIR,dan bergerak keseluruh penjuru dunia merikrut pengaruh dari kalangan Umat Nabi Muhammad Saw,yang dalam jajaran Ahlussunnah Wal-Jama'ah untuk menumpas Wahabi di Jazirah Arab, mereka semua umat Nabi Palsu ,binaan Yahudi dan untuk kepentingan Yahudi itu sendri. Dan sebagaimana kita ke tahui Iran sudah mempersiapkan Imam Mahdinya,dan mungkin Jama'ah Tabligh imam Mahdinya ,ya yang di Iran,atau dimungkinkan bernama Ahmadi Dinejad itu. Nah semoga semakin paham bangsa Indonesia akan keberadaan JT tersebut dan kontektualnya degan Iran serta permusuhan mereka degan Wahabi atas lahan minyak dalam sekenario Yahudi.
Rasulullah Saw telah bersabda bahwa dari Iran ada 70.000 pengikut/tentara Dajjal begitu pula sudah dujelaskan hal keadaan Dajjal dari Hijaz,Muhammad bin Abdul Wahab,dan kita ketahui monumen Dajjal berdiri kokoh di Jedda,dan perlu dipahammi juga bahwa nenek moyang Saudi itu dari Yahudi yang bercita-cita membangun kerajaan yahudi di Jazirah Arab dan itu berhasil..Jadi Sy'ah,Salafi Wahabi, Sunni Fakistan (ahmadi Lahore) dan Qodiyan semuanya pengikut Nabi Palsu binaan dan dalam sekenario YAHUDI. degan Organisasi rahasia Yahudi bernama ILUMINATI. Berikut Sabda Rasulullah Saw akan Dajjal yang berada di Iran :Pengikut Dajjal

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:

يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُوْدِ أَصْبَهَانَ سَبْعُوْنَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ

“Akan mengikuti Dajjal dari kaum Yahudi Ashbahan (sebuah kota di Iran) 70.000 orang, (tanda) mereka memakai thayalisah (sejenis kain yang dipakai di pundak).” (HR. Muslim no. 2944)
Untuk itu kembalilah ke Ahlussunnah Wal-Jama'ah jika mau selamat !

Semua firqoh-firqoh bersumber dari Nabi Palsu,'itiqod mereka secara umum seputaran Mu'tazilah,Murji'ah ,Qodoriyah dan Mutasyabiha ,diantaranya yang khas tidak mempercayai Syafa'at Nabi Muhammad Saw,karena mereka pengikut para Nabi Palsu.

-Rasulullah Saw bersabda :

Bahwasanya Bani Israil telah berfirqoh-firqoh sebayak 72 firqoh,akan berfirqoh umatku (Masa sesudah wafatnya Rasulullah),sebanyak 73 firqoh,semuanya masuk neraka kecuali satu.Para sahabat yang mendegar ucapan ini bertanya:

Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah ?

Nabi menjawab : Yang satu itu Ialah orang yang berpegang (ber'ittiqod) sebagai 'ittikodku,dan berpegang sebagaimana 'ittiqod sahabat-sahabatku (Ahlussunnah Wal-Jama'ah).

(HR.Imam Tharmizi-Shahih Tharmizi Juz X hal 109)

Allahumma solli'ala sayyidina Muhammad wa'ala alihi wa ashabihi ajma'in,
semoga berman fa'at

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=505069576222082&set=a.110171735711870.12385.100001571310717&type=1