Minggu, 27 Oktober 2013

AGAR ANAK-ANAK KITA TERLEPAS DARI AJARAN WAHABI.MENCINTAI RASULULLAH JUSTRU MENAJDI MUSUHNYA



SEMOGA KUMPULAN CATATAN INI BERMANFA’AT BUAT KITA,TERUTAMA ANAK-ANAK KITA .AGAR TERLEPAS DARI AJARAN WAHABI.

TEGANYA MENGKAFIRKAN AYAHANDA DAN IBUNDA NABI MUHAMMAD SAW
14 Januari 2013 pukul 9:17


TEGANYA MENGKAFIRKAN AYAHANDA DAN IBUNDA NABI MUHAMMAD SAW
LALU UNTUNGNYA MEREKA APA ?
 https://www.facebook.com/notes/herman-maulana/teganya-mengkafirkan-ayahanda-dan-ibunda-nabi-muhammad-saw/489045887808889

Nabi Muhammad Saw bagi mereka Nabi-nabi dan Rasul serta Ummatnya,sabagai rukun Iman.Untuk itu Nabi Adam As.Bertawasul atas Nama Beliau Nabi Saw,sehingga permohonan ampunya diterima Allah Swt. Coba bayangkan Nabi Muhammad Saw,belum di lahirkan,apa lagi syari’at Nabi Muhammad Saw,kok bisa adam diampuni Allah Swt, 

hanya karena yakin dan percaya bahwa Muhammad itu Nabi dan Rasul-Nya. Coba Bayangkan dari garis keturunan mana kedua orang tua Rasulullah Saw ?,Garis keturunan beliau Nabi Muhammad Saw  dari Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim.bukan ?. Men-Tauhid –kan Allah,bukan penyembah berhala bukan ?.

Bagaimana bisa Ayahanda Nabi Muhammad Saw dihukum kafir ? Nabi Muhammad Saw saja belum dilahirkan.Bagaimana bisa Ibunda Nabi Muhammad Saw dibilang kafir,Ibundanya meninggal Nabi Muhammad Saw masih kanak-kanak ?  dan Syari'at Islam yang disampaikan atau diperuntukan Nabi Muhammd Saw setelah beliau dewasa.

Kalau mereka mengkafirkan kedua orang tuanya ?. Maka Nabi Muhammad Saw pun Islam sejak umur 25 Tahun,sebelumnya kafir,bukan ?,Astagfirullah !,apakah tidak terfikir sama sekali bahwa Nabi Muhammad Saw dan kedua orang tuanya dan kakeknya semua Ahlul tauhid ? dari garis keturunan Nabi Ismail as dari Nabi Ibrahim as.

Kasian pengikut wahabi yang masih saja berpendapat kedua orang tua Rasulullah Saw,dihukum kafir.sangat menghina dan merendahkan Rasulullah Saw dan keluarganya,sampai memperingati kelahiran Rasulullah Saw diharamkan,menyanjungnya diharamkan,tempat kelahiranya dimusnakan.

Sampai Kitab Al-Qur’an  Yang diterima Rasulullah Saw pun tidak boleh dicium,tidak boleh diperingati sejarahnya Al-Qur'an diturunkan,tidak boleh membaca SODAQOLLAHU’AZIEM ‘ ( Maha Benar Allah dengan segala Firman-Nya ),Mereka menyamakan orang tua Nabi Ibrahim,yang jahiliyah penyembah lata dan Uza kepada kedua orang tua Rasulullah Saw. Tapi itupun kita tetap hati -hati berserah diri kepada Allah akan hakekat sesungguhnya dalam pristiwa ajakan Nabi Ibrahim as kepada Ayahandanya.


Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru,katanya Rasulullah Saw bersabda :  Termasuk dosa yang paling besar adalah kalau  orang mengutuk kedua orang tuanya. Ada orang bertanya; Ya Rasulullah ! Bagaimana orang mengutuk ibu bapaknya ?  Beliau menjawab ; Kalau seseorang mencaci bapak orang lain,lalu orang lain itu membalas mencaci bapaknya dan mencaci Ibunya. (Sahih Buchari  IV)


Sementara Nabi Muhammad Saw sangat jauh berbeda hal dan keadaanya dengan Nabi Ibrahim As.sebagaimana saya jelaskan diatas. pantas Wahabi sangat membenci Imam bersanji yang meriwayatkan keturunan Rasulullah Saw dan kemuliaanya,begitupula melakukan Burda amintanza,mengharamkan Dalil khairot. apalagi Taraweh Ahlussunah Wal-Jama'ah menyebut nyebut Nabi Muhammad Saw,menyebut-nyebut Amiril mukmini,Abu Bakar,Ustman dan Ali, dengan mengatakan Al-khalifaturasullillah Saw ,Amirilmu'mina saiyyidina abi bakrinisiddik Radiallahu'anhu !  lalu jama'ah menjawab ' Radiallahuanhu ' menambah nama " Ra "  setelah nama ke 4 shahabat Nabi Saw saja diharamkan, itu rayuan syetan untuk melupakan Jasa-jasa mereka,dan tanda tiada bersyukur .Allahumma solli'ala sayyidina muhammad wa'ala alihi wa ashabihi ajma'in . Allahumma soli wasalim wabarik alaih.

 kita berharap anak-anak mudah terutama wahaber  yang kebanyakan sekalipun katanya berpendidikan tapi belum ada yang sama sekian %nya dengan para ulamak warisatul ambiak.unruk segera sadar.


Untuk itu Hai Wahabers kembalilah ke Pangkuan Ahlussunah Wal-Jama’ah sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah Saw ,dan ikuti Al-Ulamak Warisatul Ambiyak .jangan membawa kesan islam adalah teroris,Islam itu Rahmatan lil alamin,Cintailah Negar ini,Tanah Air kita yang tidak semudah membalikan tangan mengapai kemerdekaan. Rasulullah Saw bersabda “ Hubbul wathon minal iman,Al-Imanu minal jannah ! ,Artinya “  Mencintai Tanah air adalah sebagian dari pada Iman,dan Iman adalah pangkal syurga.

==============

Ini bantuan teman kita : • MASA FITRAH

Manusia yang meninggal di Zaman Fitrah adalah masuk surga ,

Zaman fitrah adalah zaman kekosongan Ummat dari para nabi ,
Yaitu sejak wafatnya Nabi Isa alaihi al- salam hingga di Utusnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ,
_______________________________________

Nabi Isa tidak mati terbunuh atau mati di tersalib ,

Kisah di ankatnya Isa Alaihi As-salam, kelangit ,

Ingatlah Ketika Allah berfirman , hai Isa , sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-ku serta membersihkan kamu dari orang - orang yang kafir ,
Dan menjadikan orang - orang yang mengikuti kamu di atas orang - orang yang kafir hingga hari kiamat .
Kemudian hanya kepada aku-lah kembalimu ,Lalu aku memutuskan di antaramu tentang hal hal yang selalu kamu berselisih padanya ,( QS Ali Imran : 55 )

Isa putra maryam , Rasul Allah ,
Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak ( pula ) menyalibnya ,tetapi (yang mereka bunuh ialah ) orang yang di serupakan dengan Isa bagi mereka ,
QS An Nisa :157

Allah telah menjelaskan bahwa dia mengangkat Nabi Isa ke langit setelah dia mematikan dengan membuatnya tertidur berdasrkan pendapat yang di pastikan Shaheh .

Hal tersebut di lakukan Untuk menyelamatkan Nabi Isa dari orang -orang yahudi yang hendak membunuhnya .
Sebabnya mereka menyebar fitnah tentang Nabi Isa kepada salah seorang Raja kafir pada zaman itu yang bernama Daud bin Nauran .
Lalu dia memerintahkan Untuk membunuh Nabi Isa dan menyalibnya .

Maka orang- orang yahudi mengepung rumahnya di baitul makdis pada sore hari jum'at malam sabtu ,
Ketika mereka akan memasuki Rumahnya , salah seorang pengikut setianya ada yang di berikan keserupaan seperti dirinya ( Isa )

Sementara Nabi Isa sendiri di angkat melalui Lobang angin yang terdapat di Rumahnya ke langit disaksikan anggota keluarganya .

Setelah Itu , para pengepung masuk kerumahnya,ketika mereka mendapatkan seseorang yang wajahnya mirip Nabi Isa. Mereka segera menangkapnya dengan dugaan bahwa dialah Nabi Isa ,
Lalu mereka membunuhnya , kemudian meyalibnya dan meletakkan dedurian di atas kepalanya sebagai penghinaan kepadanya .

( Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula ) menyalibnya ,tetapi ( yang mereka bunuh ialah ) orang yang di serupakan dengan Isa bagi mereka
( QS An Nisa : 157 )

Oarang - orang awam dari kalangan Nashrani yang tidak menyaksikan perkara tersebut menerima saja pengakuan orang - orang Yahudi bahwa Nabi Isa telah di salib .
Dengan Sebab itu , mereka mengalami Kesesatan yang sangat nyata dan jauh .

Ketika itu orang yang mengikuti Nabi musa terpecah menjadi tiga kelompok .

1 kelompok yang meyakini bahwa dia adalah Allah yang naik kelangit.
2 .Kelompok yang meyakini bahwa Isa adalah anak Allah yang di ankat ke langit .
3 .Kelompok yang meyakini bahwa dia adalah hamba Allah dan Rasulnya .

Merekalah kelompok yang No 3
Orang - orang muslim ,namum kaum muslimin tersebut di bunuh oleh kedua kelompok pertama ,
Sehingga Sejak saat itu Islam tenggelam hingga di utusnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam .

Lalu di masa Tenggelamnya Ummat di sebut masa Fitrah

قصص الا نبياء ( لابن كثير )


Bantuan penjelasan dari rekan kita :
Rasulullah Umur 12 tahun .

Ketika Rasulullah Umur 12 tahun dua bulan 10 hari pamannya , Abu thalib , membawanya serta berdangang ke negara syam hingga mereka sampai di suatu tempat bernama Kota Bushra yang masih termasuk wilayah syam ,Ketika itu syam merupakan ibu kota negara - negara arab yang masih mengadopsi Undang- undang Romawi.


Di negara inilah nabi muhammad di kenal seorang Rahib ,( pendeta )Yang bernama Bahira / jaljis .Ketika rambongan tiba dia langsung menyongsong mereka padahal sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal itu ,Kemudian berjalan di sela- sela mereka hingga sampai kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam.Lalu memengang tangannya  Sembari berkata ,Inilah Penghulu Alam semesta , Inilah Utusan Rabb alam semesta ,Dia di Utus sebagai Rahmat bagi alam semesta ini ,Abu tahlib dan pemuka Quraisy bertanya kepadanya ,Bagaimana anda Tahu hal itu ...? Pendeta menjawab ,, Sesungguhnya ketika kalian muncul dan naik dari bebukitan ,Tidak satupun dari bebatuan / pepohonan melainkan bersujud terhadapnya ,Dan keduanya tidak akan bersujud kecuali terhadap seorang Nabi ,Pendeta juga berkata aku mengetahui hal ini ada tanda kenabian yg terletak pada bagian bawah tulang Rawan pundaknya yang bentuknya seperti Apel ,Dan sesungguhnya kami juga mengetahui dari kitap Suci kami , Kemudian pendeta mempersilahkan mereka dan menjamu mereka secara istimewa ,Setelah itu pendeta meminta kepada Abu thalib agar memulangkan keponakannya itu dengan segera ke mekkah , dan supaya tidak membawanya lagi ke negara syam sebab hawatir bila tertangkap oleh orang - orang romawi dan Yahudi ,Akhirnya ,Pamannya Abu thalib ini mengirimnya pulang bersama sebagian anaknya ke Mekkah ,Hadist sunan at - tirmidzi 3620. 

Saya tambahkan Catatan ini,agar dapat merasakan betapa mulianya Rasulullah Saw,l :

DETIK-DETIK KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمَا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (QS. Al-Ahzab-56)


Al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i di kitabnya An-Ni’matul Kubraa ‘Alal ‘Aalam hal. 61 telah menyebutkan ;
Bahwa sesungguhnya pada bulan kesembilan kehamilan Sayyidah Aminah (bulan Rabi’ul Awwal), saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad sudah semakin dekat, Allah SWT semakin melimpahkan berbagai macam anugerahnya kepada Sayyidah Aminah, mulai malam tanggal satu hingga malam tanggal 12 Bulan Rabi’ul Awwal malam kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW;
Pada malam tanggal 1 Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga Beliau merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Pada malam tanggal 2 datang seruan berita gembira kepadanya bahwa sebentar lagi dirinya akan mendapati anugerah agung yang luar biasa dari Allah SWT.

Pada malam tanggal 3 datang seruan memanggil kepadanya…”Wahai Aminah, sudah dekat saatnya Engkau akan melahirkan Nabi Agung Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT”.
Pada malam tanggal 4 Sayyidah Aminah mendengar beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan sangat jelas sekali.
Pada malam tanggal 5 Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabiyyullah Ibrahim AS Khalilullah.
Pada malam tanggal 6 Sayyidah Aminah melihat cahaya Rasulullah SAW memenuhi segala penjuru alam semesta.
Pada malam tanggal 7 Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira, sehingga kebahagiaan dan kedamaiannya semakin memuncak.
Pada malam tanggal 8 Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut sangat jelas mengumandangkan….”Berbahog ialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat saat kelahiran Nabi Agung Kekasih Allah SWT Pencipta alam semesta..”

Pada malam tanggal 9 Allah SWT semakin mengucurkan limpahan Belas Kasih Sayangnya kepada Sayyidah Aminah, sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah atau sakit dalam diri dan jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam tanggal 10 Sayyidah Aminah melihat tanah Khoif dan Mina ikut bergembira ria menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW .

Pada malam tanggal 11 Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.

Maka, pada malam 12 Bulan Rabi’ul Awwal, langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun, saat itu Sayyid Abdul Muthalib sedang bermunajat kepada Allah SWT di sekitar Ka’bah, dan Sayyidah Aminah sendirian di rumah, tanpa ada seorangpun yang menemaninya, tiba-tiba Beliau Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah, dan perlahanan-lahan muncul empat wanita yang sangat anggun nan cantik jelita dan diliputi cahaya yang memancar berkemilauan serta semerbak harum wewangian memenuhi seluruh ruangan. Tiba-tiba wanita pertama datang dan berkata kepada Sayyidah Aminah;

………”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung junjungan alam semesta Baginda Nabi Muhammad SAW. Kenalilah olehmu sesungguhnya aku ini adalah Hawwa’ Ibunda seluruh umat manusia. Aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu….

Kemudian Ibu Hawwa’ duduk di samping kanan Sayyidah Aminah. Dan mendekat lagi wanita yang kedua kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya;

………”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Baginda Nabi Muhammad SAW, seorang Nabi Agung yang dianugerahi Allah SWT kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya. Nabi Agung yang ilmunya sebagai sumber seluruh ilmunya para Nabi dan para kekasihnya Allah SWT. Nabi Agung yang cahayanya meliputi seluruh alam. Dan ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku ini adalah Sarah istri Nabiyyullah Ibrahim As, aku diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu.”

Kemudian Sayyidah Sarah duduk di sebelah kiri Sayyidah Aminah. Maka, wanita ketigapun kemudian mendekat dan menyampaikan berita gembira kepadanya;

………”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung Baginda Nabi Muhammad SAW Kekasih Allah SWT yang paling agung, dan insan sempurna yang paling utama mendapati pujian dari Allah SWT dan dari seluruh makhuk-Nya. Perlu engkau ketahui sesungguhnya aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menemanimu”.

Kemudian sayyidah Asiyah binti Muzahim tersebut duduk di belakang Sayyidah Aminah. Sejenak Sayyidah Aminah semakin kagum, karena wanita yang ke empat adalah lebih anggun berwibawa dan memiliki kecantikan luar biasa. Kemudian mendekat kepada Sayyidah Aminah untuk menyampaikan kabar gembira;

………”Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapati kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi Agung Baginda Nabi Muhammad SAW yang dianugerahi Allah SWT berbagai macam mukjizat yang sangat agung dan sangat luar biasa, Beliaulah junjungan seluruh penghuni langit dan bumi, hanya untuk Beliau semata segala bentuk Sholawat (Rahmat Ta’dhim) Allah SWT dan Salam Sejahtera-Nya yang sempurna. Ketahuilah olehmu wahai Aminah, sesungguhnya aku adalah Maryam Ibunda Nabiyyullah Isa AS. Kami semua ditugaskan Allah SWT untuk menemanimu demi menyambut kehadiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Kemudian Sayyidah Maryam Ibunda Nabiyyullah Isa AS duduk mendekatkan diri di depan Sayyidah Aminah. Maka, keempat wanita suci mulia nan agung di sisi Allah SWT tersebut kemudian merapat dan mengelilingi diri Ibunda Rasulullah Muhammad SAW Sayyidah Aminah Binti Wahab, sehingga Ibunda Rasulullah SAW semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan dalam jiwanya. Kebahagiaan dan keindahan yang dialami oleh Ibunda Rasulullah SAW saat itu, tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Dan peristiwa demi peristiwa yang sangat agung, semakin Allah SWT limpahkan demi penghormatan besar kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Keajaiban berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki ruangan Sayyidah Aminah dan mereka memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Allah SWT dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda.

Detik berikutnya adalah Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh Beliau berbagai macam bintang-bintang di angkasa raya yang sangat indah berkilauan yang saling berterbangan di langit ke segenap penjuru angkasa yang sangat cerah dipenuhi cahaya.

Maka, detik berikutnya adalah Allah SWT perintahkan kepada Malaikat Ridlwan penjaga sorga agar mengomando semua bidadari sorga supaya berdandan rapi cantik jelita dan memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutera dengan bermahkotakan emas, intan permata yang gemerlapan dan menebarkan wewangian sorga yang harum semerbak ke segala arah demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, Allah SWT limpahkan mandat khusus kepada Malaikat Jibril AS untuk mengemban tugas agung dalam momen yang paling agung dan bersejarah bagi seluruh makhluk Allah SWT, Firman Allah SWT kepadanya;

يا جبريل صف راح الأرواح في أقداح الشراب يا جبربل انشر سجادات القرب والوصال لصاحب النور والرفعة والإتصال يا جبريل مر مالكا أن يغلق أبواب النيران يا جبريل قل لرضوان أن يفتح أبواب الجنان يا جبريل البس حلة الرضوان يا جبريل اهبط إلى الأرض بالملائكة الصافين والمقربين والكروبيين والحافين يا جبريل ناد في السموات والأرض في طولها والعرض قد آن أوان اجتماع
المحب بالمحبوب والطالب بالمطلوب

Yang artinya kurang lebih;

“Hai Jibril, serukanlah kepada seluruh arwah suci para Nabi, para Rasul dan para Wali agar berkumpul berbaris rapi menyambut kedatangan Nabi Agung Muhammad SAW.

Hai Jibril, bentangkanlah hamparan kemuliaan dan keagungan derajat Al-Qurb dan Al-Wishal kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang memiliki Nur dan Maqam luhur di Sisi-Ku. Hai Jibril, perintahkanlah kepada Malik agar menutup semua pintu neraka. Hai Jibril, perintahkanlah kepada Ridlwan agar membuka seluruh pintu sorga. Hai Jibril, pakailah olehmu Hullah Ar-Ridlwan (pakaian khusus yang diliputi Keridloan-Ku) demi menyambut Kekasih-Ku Nabi Agung Muhammad SAW. Hai Jibril, turunlah ke bumi dengan membawa seluruh pasukan malaikat, para Malaikat Muqarrabin, para Malaikat Karubiyyin, para Malaikat yang selalu mengelilingi ‘Arasy, suruh mereka semua turun ke bumi dan berbaris rapi demi memuliakan dan mengagungkan kedatangan Kekasih-Ku Nabi Agung Muhammad SAW. Hai Jibril, kumandangkanlah seruan di seluruh penjuru langit hingga lapis ke tujuh dan di segenap penjuru bumi hingga lapisan paling dalam, beritakan kepada seluruh makhluk-Ku bahwa sesungguhnya …Sekarang telah tiba saatnya kedatangan Nabi akhir zaman, Nabi Agung kekasih Allah SWT, Baginda Nabi Muhammad SAW ………….

Kemudian seketika itu pula Malaikat Jibril AS secepat kilat langsung melaksanakan seluruh mandat khusus dan agung dari Allah SWT tersebut. Serentak Beliau bawa seluruh pasukan malaikat turun ke bumi hingga memenuhi seluruh gunung-gunung Makkah dan berbaris rapi meliputi seluruh tanah suci Makkah. Sayap-sayap mereka terlihat laksana mega-mega putih berkilauan memenuhi angkasa. Dan saat itu pula seluruh hewan-hewan yang ada di segenap penjuru di bumi, di lautan dan di angkasa bersuka cita demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Ibunda Rasulullah SAW Sayyidah Aminah berkata; Saat itu pula, dengan ijin Allah SWT, bisa terlihat jelas olehku gedung-gedung yang ada di Syiria dan Palestina. Aku juga melihat tiga pilar bendera yang dibawa oleh para malaikat. Yang satu ditancapkan di jagad timur, yang satu ditancapkan di jagad barat dan yang satunya lagi di atas Ka’bah Baitullah. Dalam keadaan yang dipenuhi oleh misteri segala keajaiban yang sedemikian rupa, seketika pula datang serombongan burung-burung bercahaya yang indah memenuhi ruanganku, datang silih berganti. Paruh dan sayapnya adalah berupa mutiara zamrud dan yaqut yang indah sekali. Burung-burung tersebut menebarkan berbagai macam mutiara dan permata yang beraneka ragam indahnya di ruanganku. Setelah itu mereka serentak memanjatkan puja puji dan tasbih kepada Allah SWT.

Dan aku lihat pula para malaikat datang bergerombolan dan silih berganti sambil membawa mabkharah (tempat dupa) berupa emas merah dan emas putih yang berisikan dupa-dupa wewangian sorga yang semerbak harum baunya memenuhi seluruh jagad raya, sambil bergemuruh suara mereka mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Agung Rasulullah Muhammad SAW. Seketika itu pula aku lihat bulan terbelah di atasku laksana qubah, dan bintang-bintang gemerlapan berjajar rapi di atas kepalaku laksana mata rantai emas intan permata. Dan tiba-tiba telah ada di sisiku secangkir minuman putih bening melebihi susu.

Seketika aku meminumnya, dan terasa nikmat sekali, kelezatan manisnya melebihi gula dan madu, dan kesejukkannya melebihi salju (es). Maka seketika lepaslah segala dahagaku. Sangat terasa nikmat, segar dan lezat sekali yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Seketika cahaya yang luar biasa meliputi diriku. Kemudian, datanglah burung putih berkilauan cahaya mendekati dan mengusapkan sayapnya pada diriku. Saat itulah tanda-tanda kelahiran mulai aku rasakan dan aku bersandar pada para wanita yang ada di sekelilingku. Seketika lahirlah Nabi Agung akhir zaman, Kekasih Allah SWT yang sempurna, Rasulullah Muhammad SAW, dan saya tidak melihat kecuali hanya sinar cahaya yang sangat agung. Tidak lama kemudian, aku melihat putraku (Rasulullah Muhammad SAW) telah berada di sampingku terselimuti dengan sutera putih di atas hamparan sutera hijau dalam keadaan sujud mengiba ke hadirat Allah SWT dengan mengangkat jari telunjuknya. Dan saya mendengar Beliau Rasulullah SAW mengucapkan ;


ألله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا

……….”Allah Maha Besar dengan segala Keagungan-Nya, Segala Puji bagi Allah atas segala anugerah-Nya, Maha Suci Allah kekal abadi selama-lamanya………”

Pada saat itulah semakin memuncak kegembiraan seluruh penghuni alam semesta. Para Malaikat, Para Nabi, Para Wali, Para bidadari sorga, seluruh makhluk-makhluk Allah SWT yang ada di daratan, di lautan di angkasa dan bahkan bumi, laut, udara, bintang-bintang, bulan, matahari, langit, kursiy dan Arasy, seluruhnya benar-benar meluapkan kegembiraan dan memuncakkan Sholawat Ta’dhim kepada Kekasih Allah SWT, Nabi Akhir Zaman, Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Dan bahkan Ka’bah Baitullah ikut bergetar selama 3 hari berturut-turut karena bahagia dan bangga menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Maulid Ad-diba’iy Lil Imam Abdur Rahman Ad-Diba’iy hal 192 dan 193 ;
فاهتز العرش طربا واستبشارا وازداد الكرسي هيبة ووقارا وامتلأت السموات أنوارا وضجت الملائكة تهليلا وتمجيدا واستغفارا

Yang artinya kurang lebih;

“Sesungguhnya (pada saat kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW), ‘Arasy seketika gentar hebat luar biasa meluapkan kebahagiaan dan kegembiraannya, dan Kursiy juga semakin tambah kewibawaan dan keagungannya, dan seluruh langit dipenuhi cahaya yang bersinar terang dan para malaikat seluruhnya serentak bergemuruh memanjatkan tahlil, tamjid dan istighfar kepada Allah SWT dengan mengucapkan;

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر أستغفر الله

Yang artinya kurang lebih;

“Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, saya beristighfar (memohon ampun) kepada Allah SWT..”

Sesungguhnya dengan keagungan Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW di sisi Allah SWT, maka Allah SWT telah memerintahkan kepada para malaikat-Nya yang agung yakni Malaikat Jibril, Malaikat Muqarrabin, Malaikat Karubiyyin, Malaikat yang selalu mengelilingi Arasy dan lainnya agar serentak berdiri pada saat detik-detik kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW dengan memanjatkan Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan Istighfar kepada Allah SWT.

Semua fenomena keajaiban-keajaiban agung yang terjadi pada saat detik-detik kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW yang diwujudkan oleh Allah SWT, semata-mata hanya menunjukkan kepada semua makhluk-makhluknya Allah SWT bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW adalah makhluk yang paling dicintai-Nya, makhluk yang paling agung dan mulia derajatnya di sisi-Nya.

Dan riwayat-riwayat semua yang tersebutkan di atas, bukan sekedar cerita belaka, namun telah kami nukil data-datanya dari kitab-kitab para ulama ahlussunnah waljama’ah yang sangat akurat dan otentik. Diantaranya adalah Kitab Al-Hawi Lil Fatawi yang dikarang oleh Al-Imam Asy-Syaikh Jalaluddin Abdur Rahman As-Suyuthi yang telah mengarang tidak kurang dari 600 kitab yang dijadikan marja’ (pedoman) bagi para ulama ahlussunnah waljama’ah dalam penetapan hukum-hukum syariat Islam. Bahkan para ulama ahlussunnah waljama’ah telah sepakat menjuluki Beliau dengan gelar ‘Jalaaluddiin’ yakni sebagai pilar keagungan agama Islam.
Bukan hanya dari kitab Beliau saja kami menukil, namun juga dari kitab-kitab para ulama ahlussunnah waljama’ah lainnya yang juga telah disepakati dan dijadikan sebagai sumber pedoman oleh para ulama.

Diantaranya adalah Kitab Dalailun Nubuwwah Lil Imam Al-Baihaqi, Kitab Dalailun Nubuwwah Lil Imam Abu Na’im Al-Ashfahaniy, Kitab An-Ni’matul Kubra ‘Alal ‘Aalam Lil Imam Syihabuddin Ahmad Ibnu Hajar Al-Haitami, Kitab Sabiilul Iddikar Lil Imam Quthbul Ghouts Wad-Da’wah Wal-Irsyad Al-Habib Abdullah bin ‘Alawi Al-Haddad, Kitab Al-Ghurar Lil Imam Al-Habib Muhammad bin Ali bin Alawiy Khird Ba Alawiy Al-Husainiy, Kitab Asy-Syifa’ Lil Imam Al-Qadli ‘Iyadl Abul Faidl Al-Yahshabiy, Kitab As-Siirah An-Nabawiyyah Lil Imam As-Sayyid Asy-Syaikh Ahmad bin Zaini Dahlan Al-Hasaniy, Kitab Hujjatullah ‘Alal ‘Aalamin Lis Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhaniy…dan kitab-kitab lainya yang mu’tamad dan mu’tabar (diakui dan dijadikan pedoman oleh para ulama).


Sumber: Kitab Nurul Musthofa Jilid 1, Habib Murtadho bin Abdullah bin Ahmad Al-Kaff — bersama M Roziqin, Maska Bolodewo AL-gentongy, M Roziqin, Aswajanu Centerjatim, Lidha Gadiz Biaza, Sahlawi Zain, Pc Gp Ansor Solo, Tuan Guru Mufti, Pc Gp Ansor Kencong, GP Ansor PC Tapteng, Nauf El-Kawakiby, Anaz Ronggo, PC Fatayat NU Kudus, Ahmad Irfan Maulana Syh, Nadya Azmi, Pc Gp Ansor Bondowoso, GP Ansor Jember, PC GP Ansor Sumenep, Man Epunk, PC Ansor Bantul, Nahdlatul Ulama, Ali Baharun, Ancab Lamongan GP Ansor, Ady Kriesna, Peduli Universitas Bondowoso, Miftahulhuda Sh, Ansorbali, Muzammil SPd, GP Ansor Nganjuk, Ibnu Muhyi Al-Din, GP Ansor Lombok Tengah, Tuan Muda Fillah, Gp Ansor Situbondo, Dewi Cinta, Misbahul Choir, Pc Gp Ansor Bangil, Amin Said Husni, FatayatNu Imza Hongkong, Daris Cinta Aswaja, ROmo Yai Kanjeng, Banser Jepara Jateng, GP Ansor Dki Jakarta, Saiful Rizal, Alfaqier Ilaa Rohmati Robbih, Sang Prabu I, Bash Alwie, Zaheer Zein Al-faeyad, Gp Ansor Tulungagung Jatim dan Gp Ansor Sidoarjo.

=========================================
JAGAN MEMECAH BELAH UMAT ISLAM , BEGITU KOMENTARNYA.

ISLAM YANG MANA ?,PENGEMBAN AMANAT YAHUDI YANG DIKATAKAN ISLAM ? ,KAUM TAKFIRI YANG MEMANFA’ATKAN ISLAM UNTUK MISI YAHUDI, DIKATAKAN ISLAM ? YANG MENGKAFIRKAN AYAH DAN BUDA SERTA PAMAN DAN KAKEK NABI MUHMMAD SAW YANG DIKATAKAN BERTAUHID ?

YANG MENGATAKAN ABU JAHAL,FIR’AUN DAN IBLIS LEBIH BERTAUHID ,ITUKAG NAMANYA BERTAUHID ? YANG MENGATAKAN NABI MUHAMMAD SAW TIDAK MAKSUM,DAN TIDAK ADA SYAFA'AT NABI MUHAMMAD SAW BAIK DUNIA MAUPUN AHERAT ? YANG MENGKAFIRKAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW,YANG MENGKAFIRKAN NUZUL QUR'AN,YANG MENNGKAFIRKAN,MENCIUM AL-QUR'AN,YANG MENGKAFIRKAN MEMBACA SODAQOLLAHUL 'AZIEM, YANG MENKAFIRKAN MENGATAKAN " SAYYIDINA" ATAS NABI MUHMMAD SAW ...ITUKAH YANG BERTAUHID ?

ITUKAH ISLAM ?

YANG MENEGAKAN MAULID MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB .... ITU ISLAMKAH ? YANG MENGKAFIRKAN NABI ADAM DAN SITI HAWA ? YANG MENGATAKAN NABI ADAM AS,BUKAN NABI DAN RASUL ,YANG MENGKAFIRKAN TAWASUL SEJAK NABI ADAM AS SAMPAI KE NABI MUHAMMAD SAW,PARA SAHABATNYA DAN PARA ULAMAK ,ADALAH MUSYRIK ? ITUKAH ISLAM NAMANYA ? ….

YANG MELAKUKAN PELACURAN SYARI’AH/NIKA JIHAD, YANG MENGATAKAN LEBIH BAIK BERZINA,LEBIH BAIK MELACUR DAN MABUK MABUKAN DARI PADA TAHLIAN,ITUKAH ISLAM ?

Ingat ! Bagi mereka yg beranggapan ayah dan ibu nabi kafir.


Maka silahkan baca pengakuan langsung dari Nabi Muhammad Saw


“Saya Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizaar, tidaklah berpisah manusia menjadi dua kelompok (nasab) kecuali saya berada di antara yang terbaik dari keduanya .Maka saya lahir dari ayah ibuku dan tidaklah saya terkena ajaran jahiliyah. Dan saya terlahir dari pernikahan (yang sah). Tidaklah saya dilahirkan dari orang yang jahat sejak Adam sampai berakhir pada Ayah dan ibuku. Maka saya adalah pemilik nasab yang terbaik di antara kalian dan sebaik baik nasab (dari pihak) ayah (HR.Baihaqi dlm dalailun Nubuwwah dan Imam Hakim dari Anas r.a. , Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya j. h.404 dan juga oleh Imam At Thobari dalam Tafsirnya j.11 h.76) Oleh karena itu janganlah kita sembrono dan lancang menilai bahwa kedua orang tua nabi kafir karna ini sangat menyakiti perasaan rosulillah Muhammad ibni Abdillah...


Yang baru melek ! Sebaiknya diam,merenung,banyak-banyak belajar ! tampung semua informasi,lalu ambil kesimpulan mana yang akan diikuti..titik.Jika belum tau kejar ,sampai tau,gali pengetahuan jagan sampai terkibuli. Untung ada banyak yang mau kasih tau,jika tidak,maka tidak tau mana yang salah mana yang benar,tidak ada yang dapat dijadikan pertimbangan,kalo sudah kecebur dan sadar,lalu bilang " SAYA TIDAK TAU".Jangan sampai begitu menimpa kita !

BERIKUT DITAMBAHKAN,TERKAIT DASAR DASAR ORANG YANG TAK MENINDAHKAN ULAMAK "

Sembrono dalam memaknai alqur'an secara harfiah maka dgn sendiri gerakan yang mengaku sebagai pemurni tauhid, penegak sunah pembrantas bid'ah di sadari tidak di sadari mereka telah mengkafirkan dirinya Sendiri. Inilah salah satu dari beberapa bahaya pemahaman Alqur'an ala kaum cingkrang.

================== Surat al-Ma’idah: 44, salah satu ayat yang disalahgunakan untuk melegalkan aksi para teroris atas nama agama; mereka sengaja manipulasi makna kandungan ayat tersebut untuk mencuci otak & rekrut anggota. Waspada…. jangan sampai anda terjebak…!!!

Firman Allah yang dimaksud adalah: ومن لم يحكم بما أنزل الله فأولئك هم الكافرون (المائدة: 44)…… ”


Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat, yang mengandungi petunjuk dan cahaya yang menerangi; dengan Kitab itu nabi-nabi yang menyerah diri (kepada Allah) menetapkan hukum bagi orang-orang Yahudi, dan (dengannya juga) ulama mereka dan pendita-penditanya (menjalankan hukum Allah), sebab mereka diamanahkan memelihara dan menjalankan hukum-hukum dari Kitab Allah (Taurat) itu, dan mereka pula adalah menjadi penjaga dan pengawasnya (dari sebarang perubahan). Oleh itu janganlah kamu takut kepada manusia tetapi hendaklah kamu takut kepadaKu (dengan menjaga diri dari melakukan maksiat dan patuh akan perintahKu); dan janganlah kamu menjual (membelakangkan) ayat-ayatKu dengan harga yang sedikit (kerana mendapat rasuah, pangkat dan lain-lain keuntungan dunia);dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah (kerana mengingkarinya), maka mereka itulah orang-orang kafir.” ——–



Para ulama kita menyatakan bahwa ayat di atas tidak boleh dimaknai secara harfiyah. Sebab mengambil faham harfiyah; dengan memaknai makna zhairnya akan menghasilkan bumerang. Artinya, klaim“kafir”secara mutlak terhadap orang yang tidak memakai hukum Allah akan kembali kepada dirinya sendiri. Artinya sadar atau tidak sadar ia akan mengkafirkan dirinya sendiri, karena seorang muslim siapapun dia, [kecuali para Nabi dalam masalah ajaran agama], akan jatuh dalam dosa dan maksiat. Artinya, ketika orang muslim tersebut melakukan dosa dan maksiat berarti ia sedang tidak melaksanakan hukum Allah. Lalu, apakah hanya karena dosa dan maksiat, bahkan bila dosa tersebut dalam kategori dosa kecil sekalipun, ia dihukumi sebagai orang kafir?!


Bila demikian berarti semenjak dimulainya sejarah kehidupan manusia tidak ada seorangpun yang beragama Islam, sebab siapapun manusianya pasti berbuat dosa dan maksiat. karenanya, firman Allah di atas tidak boleh dipahami secara harfiyah “Barangsiapa tidak memakai hukum Allah maka ia adalah orang kafir”, pemahaman harfiyah semacam ini salah dan menyesatkan. Al-Imam al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya dalam penjelasan ayat ini menyatakan bahwa ayat ini mengandung takwil sebagaimana dinyatakan oleh sahabat Abdullah ibn Abbas dan sahabat al-Bara’ ibn Azib. Al-Qurthubi menuliskan sebagai berikut: “Seluruh ayat ini turun di kalangan orang-orang kafir (Yahudi).


Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam Shahih Muslim dari hadits sahabat al-Bara’ ibn Azib. Adapun seorang muslim, walaupun ia melakukan dosa besar [selama ia tidak menghalalkannya], maka ia tetap dihukumi sebagai orang Islam, tidak menjadi kafir. Kemudian menurut satu pendapat lainnya; bahwa dalam ayat di atas terdapat makna tersembunyi (izhmar), yang dimaksud ialah: ”Barang siapa tidak memakai hukum Allah, karena menolak al-Qur’an dan mengingkarinya, maka ia digolongkan sebagai orang-orang kafir”. Sebagaimana hal ini telah dinyatakan dari Rasullah oleh sahabat Abdullah ibn Abbas dan Mujahid. Inilah yang dimaksud dengan ayat tersebut” [al-Jami’ Li Ahkam al-Qur’an, j. 6, h. 190].



Selain penafsiran sahabat Abdullah ibn Abbas dan al-Bara’ ibn Azib di atas, terdapat banyak penafsiran serupa dari para sahabat lainnya. Di antaranya penafsiran Abdullah ibn Mas’ud dan al-Hasan yang menyebutkan bahwa ayat tersebut berlaku umum bagi orang-orang Islam, orang-orang Yahudi maupun orang-orang kafir, dalam pengertian bahwa siapapun yang tidak memakai hukum Allah dengan menyakini bahwa perbuatan tersebut adalah sesuatu yang halal maka ia telah menjadi kafir. Adapun seorang muslim yang berbuat dosa atau tidak memakai hukum Allah dengan tetap menyakini bahwa hal tersebut suatu dosa yang haram dikerjakan maka ia digolongkan sebagai muslim fasik. Dan seorang muslim fasik semacam ini berada di bawah kehendak Allah; antara diampuni atau tidak. Pendapat lainnya dari al-Imam al-Sya’bi menyebutkan bahwa ayat ini khusus tentang orang-orang Yahudi. Pendapat ini juga dipilih oleh al-Nahhas. Alasan pendapat ini ialah;


1. Bahwa pada permulaan ayat ini yang dibicarakan adalah orang-orang Yahudi, yaitu pada firman Allah; “Lilladzin Hadu…”. Dengan demikian maka dlamir [kata ganti] yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah orang-orang Yahudi, bukan orang-orang Islam.


2. Bahwa pada ayat sesudah ayat ini, yaitu pada ayat 45, adalah firman Allah; “Wa Katabna ‘Alaihim…”. Ayat 45 ini telah disepakati oleh para ahli tafsir, bahwa dlamir yang ada di dalamnya yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi. Dengan demikian jelas antara ayat 44 dan 45 memiliki korelasi kuat bahwa yang dimaksud adalah orang-orang Yahudi [sebagaimana hal ini dapat dipahami dengan ’Ilm Munasabat al-Ayat].


Kemudian diriwayatkan bahwa sahabat Hudzifah ibn al-Yaman suatu ketika ditanya tentang ayat 44 ini; “Apakah yang dimaksud oleh ayat ini adalah Bani Isra’il?” sahabat Hudzaifah menjawab menjawab; “Benar, ayat itu tentang Bani Isra’il”. Sementara menurut al-Imam Thawus [murid Abdullah ibn Abbas] bahwa yang dimaksud “kufur” dalam ayat 44 ini bukan pengertian kufur yang mengeluarkan seseorang dari Islam, tetapi yang dimaksud “kufur” disini adalah dosa besar. Tentu berbeda, masih menurut Imam Thawus, dengan apa bila seseorang membuat hukum dari dirinya sendiri kemudian ia meyakini bahwa hukumnya tersebut adalah hukum Allah [atau lebih baik dari hukum Allah], maka orang semacam ini telah jatuh dalam kufur; yang telah benar-benar mengeluarkannya dari Islam.


Al-Imam Abu Nashr al-Qusyairi, [dan Jumhur Ulama] berkata bahwa pendapat yang menyatakan orang yang tidak memakai hukum Allah maka ia telah menjadi kafir adalah pendapat kaum Khawarij. [Kelompok Khawarij terbagi kepada beberapa sub sekte. Salah satunya sekte bernama al-Baihasiyyah. Kelompok ini mengatakan bahwa siapa saja yang tidak memakai hukum Allah, walaupun dalam masalah kecil, maka ia telah menjadi kafir; keluar dari Islam]. Dalam kitab al-Mustadrak ‘Ala ash-Shahihain, al-Imam al-Hakim meriwayatkan dari sahabat Abdullah ibn Abbas dalam mengomentari tiga ayat dari surat al-Ma’idah (ayat 44, 45 dan 46) di atas, bahwa Abdullah ibn Abbas berkata: “Yang dimaksud kufur dalam ayat tersebut bukan seperti yang dipahami oleh mereka [kaum Khawarij], bukan kufur dalam pengertian keluar dari Islam. Tetapi firman Allah: “Fa Ula-ika Hum al-Kafirun” adalah dalam pengertian bahwa hal tersebut [tidak memakai hukum Allah] adalah merupakan dosa besar”. Artinya, bahwa dosa besar tersebut seperti dosa kufur dalam keburukan dan kekejiannya, namun demikian bukan berarti benar-benar dalam makna kufur keluar dari Islam. Pemahaman semacam ini seperti sebuah hadits dari Rasulullah, bahwa ia bersabda: سباب المسلم فسوق وقتاله كفر (رواه أحمد) (Mencaci-maki muslim adalah perbuatan fasik dan membunuhnya/memeranginya adalah perbuatan “kufur”). HR. Ahmad. “Kufur” yang dimaksud dalam hadits ini bukan pengertian keluar dari Islam.


Bukan artinya; bila dua orang muslim saling bunuh, maka yang membunuhnya menjadi kafir. Bukankah ”hukum bunuh” itu sendiri salah satu yang disyari’atkan oleh Allah, misalkan terhadap para pelaku zina muhsan [yang telah memliki pasangan], hukum qishas; bunuh dengan bunuh, memerangi kaum bughat [orang-orang Islam yang memberontak], dan lain-lain.



Apakah kemudian mereka yang memberlakukan hukum bunuh tersebut telah menjadi kafir??!! Tentu tidak, karena nyatanya jelas mereka sedang memberlakukan hukum Allah. Oleh karenanya peperangan sesama orang Islam sudah terjadi dari semenjak masa sahabat dahulu [lihat misalkan antara kelompok sahabat Ali ibn Abi Thalib, sebagai khalifah yang sah saat itu, dengan kelompok Mu’awiyah], dan kejadian semacam ini terus berlanjut hingga sekarang. Apakah kemudian orang-orang mukmin yang berperang atau saling bunuh sesama mereka tersebut menjadi kafir; keluar dari Islam??! Siapa yang berani mengkafirkan sahabat Ali ibn Abi Thalib, Ammar ibn Yasir, az-Zubair ibn al-Awwam, Thalhah ibn Ubadillah, Siti Aisyah [yang notabene Istri Rasulullah], dan para sahabat lainnya yang terlibat dalam perang tersebut??!! Orang yang berani mengkafirkan mereka maka dia sendiri yang kafir.



Kemudian dari pada itu, dalam al-Qur’an Allah berfirman: وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا (الحجرات: 9) Dalam ayat ini dengan sangat jelas disebutkan: “Apa bila ada dua kelompok mukmin saling membunuh….”. Artinya sangat jelas bahwa Allah tetap menyebut dua kelompok mukmin yang saling membunuh tersebut sebagai orang-orang mukmin; bukan orang kafir. Yang ironis adalah ayat 44 QS. Al-Ma’idah ini oleh beberapa komunitas yang mengaku gerakan keislaman seringkali dipakai untuk mengklaim kafir terhadap orang-orang yang tidak memakai hukum Allah, termasuk klaim kafir terhadap orang yang hidup dalam suatu negara yang tidak memakai hukum Islam. Bahkan mereka juga mengklaim bahwa negara tersebut sebagai Dar Harb atau Dar al Kufr.



Klaim ini termasuk di antaranya mereka sematkan kepada negara Indonesia. pertanyaannya; negara manakah yang secara murni memberlakukan hukum Islam?? Sayyid Quthub dalam karyanya “Fi Zhilal al-Qur’an” menyatakan bahwa masa sekarang tidak ada lagi orang Islam yang hidup di dunia ini, karena tidak ada satupun negara yang memakai hukum Allah. Menurutnya suatu negara yang tidak memakai hukum Allah waluapun dalam masalah sepele maka pemerintahan negara tersebut dan rakyat yang ada di dalamnya adalah orang-orang kafir. Kondisi semacam ini menurutnya tak ubah seperti kehidupan masa jahiliyah dahulu sebelum kedatangan Islam.


Pernyataan Sayyid Quthub ini banyak terulang dalam karyanya; Fi Zhilal al-Qur’an. Lihat misalkan j. 2, h. 590, dan h. 898/ j. 2, Juz 6, h. 898/ j. 2, h. 1057/ j. 2, h. 1077/ j. 2, h. 841/ j. 2, h. 972/ j. 2, h. 1018/ j. 4, h. 1945 dan dalam beberapa tempat lainnya. Juga ia sebutkan dalam karyanya yang lain, seperti Ma’alim Fi al-Thariq, h. 5-6/ h. 17-18 Terakhir, saya kutip tulisan A. Maftuh Abegebriel yang menyimpulkan bahwa kekeliruan dalam memahami QS. al-Ma’idah: 44 tersebut adalah salah satu akar teologis dan politis dari berkembangnya gerakan radikal di beberapa negara timur tengah, seperti gerakan Ikhwan al-Muslimin pasca kepempinan dan wafatnya Syaikh Hasan al-Banna (Rahimahullah).


Padahal di negara Mesir, yang merupakan basis awal gerakan al-Ikhwan al-Muslimun, belakangan menolak keras kelompok yang dianggap ekstrim ini bahkan memejarakan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Faham Sayyid Quthub di atas seringkali dijadikan “ajaran dasar” oleh banyak gerakan, seperti Syabab Muhammad, Jama’ah al-Takfir Wa al-Hijrah, Jama’ah al-Jihad, al-Jama’ah al-Islamiyyah dan banyak lainnya. Muara semua gerakan tersebut adalah menggulingkan kekuasan setempat dan mengklaim mereka sebagai orang-orang kafir dengan alasan tidak memakai hukum Islam. [Lebih luas tentang ini baca di antaranya; A. Maftuh Abegebriel, Fundamentalisme Islam; Akar teologis dan politis (Negara Tuhan; The Thematic Incyclopaedia), h. 459-555].


karenanya oleh beberapa kalangan, Sayyid Quthub dianggap sebagai orang yang menghidupkan kembali faham sekte al-Baihasiyyah di atas. Sekali lagi, anda jangan memahami ayat di atas secara harfiyah atau letterleg alias tafsir cingkrang saja. karena bila anda memahami secara harfiyah maka berarti sama saja anda menanamkan “akar terorisme” pada diri anda…!!! Hati-hati…!!! 


Dan masih banyak lagi hadist terkait,jadi jagan sampai kita menggunakan MATA SATU.



Semoga bermafa’t

Allahumma soli’ala sayyidina muhammad wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in